XLSmart, entitas hasil merger XL Axiata dan Smartfren, telah resmi beroperasi dan langsung melakukan kunjungan ke Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada hari kedua operasionalnya, Kamis (17/4). Kunjungan ini bertujuan untuk menjelaskan proses merger dan memberikan komitmen perusahaan kepada pemerintah.
Presiden Komisaris XLSmart, Arsjad Rasjid, menjelaskan bahwa secara hukum, PT XL Axiata dan PT Smartfren telah resmi merger menjadi PT XLSmart Telecom Sejahtera, atau disingkat XLSmart. Pertemuan dengan Menteri Kominfo, Wakil Menteri, Dirjen, dan Sekjen Kominfo membahas langkah-langkah yang telah dilakukan dan komitmen perusahaan ke depan.
Salah satu perhatian utama Kominfo adalah pengalaman pelanggan. Pemerintah menekankan agar proses merger tidak mengganggu layanan pelanggan XLSmart. Arsjad Rasjid menegaskan komitmen perusahaan untuk menjaga kualitas layanan dan memastikan pengalaman pelanggan tetap prima.
Kepentingan Pelanggan dan Karyawan
Pemerintah juga menyoroti dampak merger terhadap karyawan kedua perusahaan. Arsjad Rasjid memastikan bahwa tidak akan ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat merger ini. Komitmen ini penting mengingat kondisi ekonomi saat ini.
Selain fokus pada pelanggan dan karyawan, XLSmart juga berkomitmen untuk membangun industri telekomunikasi yang lebih sehat di Indonesia. Komitmen ini diwujudkan melalui investasi besar-besaran dalam infrastruktur jaringan.
Investasi Infrastruktur Jaringan
Salah satu wujud investasi tersebut adalah pembangunan sekitar 8.000 site baru untuk meningkatkan cakupan jaringan XLSmart di seluruh Indonesia. Investasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan dan akses internet bagi masyarakat Indonesia.
Direktur & CRO XLSmart, Merza Fachys, menambahkan bahwa merger ini bukan sekadar penggabungan dua perusahaan, melainkan transformasi yang bertujuan untuk memberikan dampak positif bagi Indonesia. Ia menekankan manfaat merger ini bagi seluruh masyarakat Indonesia.
“Jadi yang penting adalah merger ini bukan sekadar hanya menggabungkan dua perusahaan. Tapi merger ini betul-betul sebuah transformasi yang manfaatnya nanti adalah untuk Indonesia dan untuk seluruh masyarakat dan bangsa Indonesia,” jelas Merza Fachys.
Dampak Merger XL Axiata dan Smartfren terhadap Industri Telekomunikasi Indonesia
Merger XL Axiata dan Smartfren menjadi salah satu peristiwa penting dalam industri telekomunikasi Indonesia. Dengan penggabungan ini, XLSmart kini menjadi salah satu pemain terbesar di pasar telekomunikasi Indonesia, bersaing dengan Telkomsel dan Indosat Ooredoo.
Penggabungan ini berpotensi meningkatkan efisiensi operasional, memperluas cakupan jaringan, dan menawarkan layanan yang lebih inovatif kepada pelanggan. Namun, juga terdapat potensi dampak negatif seperti monopoli dan penurunan persaingan di pasar.
Pemerintah memiliki peran penting dalam mengawasi proses merger dan memastikan bahwa dampaknya positif bagi konsumen dan industri telekomunikasi secara keseluruhan. Regulasi yang tepat dan pengawasan yang ketat dibutuhkan untuk mencegah potensi penyalahgunaan kekuatan pasar oleh XLSmart.
Ke depannya, perlu pemantauan berkelanjutan terhadap dampak merger XLSmart terhadap harga, kualitas layanan, dan persaingan di industri telekomunikasi Indonesia. Hal ini penting untuk memastikan bahwa merger ini memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat Indonesia.
“Kami di sini bertemu dengan Bu Menteri (Komdigi), dengan Pak Wamen, dengan Pak Dirjen, Pak Sekjen, dan semuanya, untuk menjelaskan apa yang sudah dilaksanakan dan juga memberikan komitmen-komitmen,” ujar Arsjad Rasjid.
Pernyataan Arsjad Rasjid dan Merza Fachys menunjukkan komitmen XLSmart untuk berkolaborasi dengan pemerintah dan meningkatkan kualitas layanan telekomunikasi di Indonesia. Namun, keberhasilan merger ini tetap bergantung pada kemampuan XLSmart dalam mengelola integrasi kedua perusahaan dan memenuhi komitmen yang telah disampaikan.