Seorang warga negara asing (WNA) mengamuk di sebuah supermarket di Kalibata City, Jakarta Selatan. Insiden ini diduga dipicu oleh masalah keluarga dan terekam dalam video yang viral di media sosial. WNA tersebut terlihat bertelanjang dada, menghancurkan barang-barang, dan berteriak histeris.
Dalam video yang beredar, WNA tersebut juga terlihat mengolesi tubuhnya dengan minyak goreng yang dipajang di rak supermarket. Petugas keamanan supermarket tampak berjaga di dekatnya, namun tampaknya tidak mampu mencegah aksi amuk tersebut. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran dan kehebohan di kalangan pengunjung supermarket.
Kapolsek Pancoran, Kompol Mansur, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyatakan bahwa WNA tersebut mengalami mabuk saat insiden terjadi. “Ya, itu ada masalah keluarga. Kita tak tahu seperti apa penyebab pastinya,” ujar Kompol Mansur kepada wartawan.
Menurut keterangan polisi, WNA tersebut sudah berteriak-teriak sejak siang hari. Masalah keluarga ini bukan kejadian pertama kali, Kompol Mansur menambahkan, “Itu pemicunya masalah keluarga karena sudah kejadian dua kali, kemarin juga menjelang Lebaran juga sama. Marah-marah, istrinya minta perlindungan kita.” Hal ini menunjukkan adanya pola perilaku agresif yang berulang.
Polisi membantah adanya pengeroyokan terhadap WNA tersebut. Mereka menekankan bahwa upaya petugas difokuskan untuk mengamankan anak-anak WNA yang berada di lokasi kejadian agar tidak terluka. “Polisi membantah adanya pengeroyokan terhadap WNA itu. Petugas langsung berusaha mengamankan anaknya agar tidak terluka,” jelas Kompol Mansur.
Pelaku, yang mengalami luka-luka, telah diamankan dan dibawa ke Rumah Sakit Kramat Jati untuk perawatan medis. Pihak kepolisian memastikan bahwa WNA tersebut tidak ditahan, melainkan mendapatkan perawatan medis dan pengawasan. “Ya tadi kita ajak negosiasi bahwa mereka tidak ditangkap. Kita amankan dan obati, makanya ikut ke kita,” tambah Kompol Mansur.
Meskipun tidak ada masalah izin tinggal yang dilaporkan, terungkap bahwa WNA tersebut tercatat seharusnya bertempat tinggal di Jakarta Barat, bukan Jakarta Selatan. Ini menimbulkan pertanyaan mengenai riwayat tinggal WNA tersebut dan bagaimana ia bisa berada di lokasi kejadian.
Insiden ini menyoroti pentingnya penanganan masalah keluarga dan kesehatan mental, terutama di kalangan warga negara asing yang tinggal di Indonesia. Perlu adanya sistem dukungan yang lebih baik untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Kejadian ini juga menjadi pengingat akan pentingnya keamanan dan ketertiban umum di tempat-tempat publik.
Informasi tambahan yang dapat memperkaya artikel ini meliputi: detail lebih lanjut mengenai jenis dan tingkat keparahan luka yang dialami WNA, langkah-langkah yang diambil pihak pengelola Kalibata City terkait insiden ini, serta tanggapan dari pihak keluarga WNA yang bersangkutan. Investigasi lebih lanjut juga diperlukan untuk memahami secara menyeluruh latar belakang masalah keluarga yang menyebabkan insiden ini.
Kesimpulan: Aksi amuk WNA di supermarket Kalibata City merupakan peristiwa yang memprihatinkan dan menyoroti pentingnya penanganan masalah kesehatan mental dan dukungan keluarga bagi WNA yang tinggal di Indonesia. Peristiwa ini juga menggarisbawahi perlunya peningkatan keamanan di area publik.