Berita  

Wamendagri Tekankan Higienis dan BGN untuk Program Makan Bergizi Gratis

Mediakabar.com | Portal Berita Terfaktual

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto, menekankan pentingnya aspek higienis dan kesehatan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk siswa. Hal ini disampaikannya usai meninjau langsung pelaksanaan MBG di SDN 015 Balikpapan Selatan, Kalimantan Timur, pada Jumat, 25 April 2025. Kepatuhan terhadap standar dan pedoman Badan Gizi Nasional (BGN) menjadi kunci utama pencegahan keracunan makanan.

Bima Arya menjelaskan bahwa aspek higienis meliputi tepat waktu penyajian, cara menghidangkan makanan, dan proses pengolahannya. Semua tahapan harus terjamin kebersihan dan keamanannya. Pedoman BGN memberikan panduan lengkap yang harus dipatuhi untuk menghindari insiden keracunan.

Selain aspek kesehatan, Wamendagri juga menyoroti pentingnya dampak ekonomi lokal dari program MBG. Program ini harus mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah, khususnya dengan menggunakan pemasok lokal untuk katering dan bahan baku. Hal ini akan memberikan manfaat ganda, yaitu nutrisi bagi siswa dan peningkatan perekonomian daerah.

Transparansi dan profesionalisme dalam pengelolaan program MBG juga menjadi poin penting yang ditekankan Bima Arya. Pengelolaan yang transparan dan profesional akan memastikan manfaat program dapat dirasakan secara optimal oleh para siswa. Partisipasi aktif kepala daerah dalam mengawasi dan berkomunikasi dengan masyarakat sangat krusial.

Meningkatkan Efektivitas dan Keamanan Program MBG

Bima Arya menekankan perlunya evaluasi berkelanjutan terhadap program MBG, baik oleh pemerintah daerah maupun instansi terkait. Evaluasi berkala akan membantu mengidentifikasi kekurangan dan meningkatkan efektivitas program, serta mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Kepala daerah harus aktif turun ke lapangan, berinteraksi langsung dengan masyarakat, dan mendengarkan masukan terkait program MBG. Dengan begitu, program MBG dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi di masing-masing daerah.

Pemantauan dan evaluasi secara terus-menerus akan membantu memastikan kualitas dan keamanan makanan yang disajikan dalam program MBG. Hal ini juga penting untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap program ini.

Kasus Keracunan dan Langkah Antisipasi

Belakangan ini, beberapa kasus keracunan makanan terkait program MBG telah terjadi di berbagai daerah. Kejadian ini menyoroti perlunya peningkatan pengawasan dan kepatuhan terhadap standar keamanan pangan.

Salah satu kasus besar terjadi di MAN 1 dan SMP PGRI 1 Cianjur, Jawa Barat, di mana 78 siswa mengalami keracunan dan menyebabkan penetapan status Kejadian Luar Biasa (KLB). Kasus serupa juga terjadi di beberapa sekolah lain di Jawa Tengah dan Jawa Barat, dengan jumlah siswa yang keracunan bervariasi.

Kasus-kasus keracunan ini menjadi momentum untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program MBG. Perlu ditekankan lagi pentingnya pelatihan bagi para penyedia layanan katering, pengawasan ketat terhadap proses pengolahan makanan, dan penegakan standar kebersihan yang tinggi.

Rekomendasi untuk Pencegahan Keracunan

  • Peningkatan pelatihan higiene dan sanitasi bagi penyedia layanan katering.
  • Penggunaan bahan baku makanan yang berkualitas dan terjamin keamanannya.
  • Pengawasan ketat terhadap proses pengolahan, penyimpanan, dan pendistribusian makanan.
  • Pengecekan suhu makanan secara berkala untuk memastikan keamanan.
  • Pemantauan kesehatan para petugas katering secara rutin.
  • Peningkatan kerjasama antara pemerintah daerah, sekolah, dan penyedia layanan katering.
  • Sistem pelaporan dan respons cepat terhadap kasus keracunan makanan.
  • Dengan langkah-langkah pencegahan yang komprehensif, diharapkan program MBG dapat berjalan lebih efektif dan aman, serta memberikan manfaat maksimal bagi para siswa. Keberhasilan program MBG bergantung pada komitmen semua pihak, mulai dari pemerintah pusat hingga daerah, sekolah, dan penyedia layanan katering.

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *