Aktor Fachri Albar kembali menjadi sorotan publik setelah ditetapkan sebagai tersangka penyalahgunaan narkoba pada 20 April 2025. Penangkapan dilakukan di kediamannya di Jakarta Selatan, menghasilkan barang bukti berupa berbagai jenis narkotika.
Polisi menemukan 0,65 gram sabu, 1,11 gram ganja (ditambah 0,94 gram dari dua linting ganja), 3,96 gram kokain, dan 27 butir pil alprazolam. Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Twedi Aditya, mengonfirmasi temuan ini. Fachri terancam hukuman maksimal 12 tahun penjara dan denda Rp8 miliar karena didakwa dengan pasal berlapis.
Kasus ini mengejutkan publik mengingat kiprah Fachri Albar yang cukup gemilang di dunia perfilman Indonesia. Ia dikenal sebagai aktor berbakat dan produktif, sering berkolaborasi dengan sutradara ternama, khususnya Joko Anwar.
Karier Fachri Albar dan Kolaborasinya dengan Joko Anwar
Sebelum tersandung kasus hukum ini, Fachri Albar telah membintangi sejumlah film sukses. Salah satu kolaborasinya yang paling menonjol adalah dengan sutradara Joko Anwar. Keduanya telah menghasilkan karya-karya film yang dikenal kualitas akting dan penyutradaraannya.
Kala (2007)
Dalam film thriller ini, Fachri berperan sebagai Janus, seorang wartawan yang menderita narkolepsi. Film ini meraih penghargaan di Festival Film Indonesia untuk kategori artistik dan sinematografi, menunjukkan kualitas produksi yang tinggi.
Pintu Terlarang (2009)
Fachri berperan sebagai Gambir, seorang pematung sukses yang menyimpan rahasia mengerikan terkait patung-patung karyanya. Film ini dikenal dengan cerita yang menegangkan dan penuh misteri, keahlian akting Fachri menjadi salah satu kunci keberhasilan film ini.
Pengabdi Setan (2017) dan Pengabdi Setan 2: Communion (2022)
Fachri tampil sebagai Batara dalam kedua film horor ini. Walaupun perannya tidak terlalu besar, kehadirannya tetap memberikan kontribusi penting bagi alur cerita. Popularitas film ini membuat nama Fachri semakin dikenal luas.
Selain film-film tersebut, Fachri juga berpartisipasi dalam serial web “Joko Anwar Nightmares and Daydream”, menunjukkan kerjasama yang konsisten dan produktif dengan Joko Anwar. Hal ini menegaskan bakat aktingnya yang diakui dalam industri perfilman Indonesia.
Film Terbaru dan Penghargaan
Di tahun 2025, Fachri akan membintangi film “Love Therapy” bersama Wulan Guritno. Film ini tentu saja dinantikan publik, apalagi terlepas dari kasus hukum yang sedang menimpanya.
Sepanjang kariernya, Fachri Albar telah menerima berbagai nominasi dan penghargaan atas kemampuan aktingnya. Meskipun kasus narkoba ini memberikan dampak negatif bagi citranya, karya-karya perfilmannya tetap menjadi bukti keahliannya sebagai aktor.
Kasus hukum yang sedang dihadapi Fachri Albar tentu menjadi pelajaran berharga bagi dirinya dan juga bagi publik. Semoga kasus ini dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya penyalahgunaan narkoba.
Ke depannya, publik menantikan bagaimana Fachri Albar akan menghadapi kasus ini dan bagaimana ia akan mengembalikan kepercayaan publik serta melanjutkan kariernya di dunia perfilman.