Sebuah tragedi menimpa empat turis di Napoli, Italia, ketika kereta gantung yang mereka tumpangi jatuh dari ketinggian. Kecelakaan yang terjadi pada Kamis lalu ini menewaskan sepasang suami istri asal Inggris, Elaine Margaret Winn dan Graeme Derek Winn, serta seorang wanita Israel, Janan Suliman. Pengemudi kereta gantung, Carmine Parlato (59 tahun), juga menjadi korban jiwa dalam peristiwa nahas ini.
Keempat korban berada dalam satu kabin kereta gantung yang melayani jalur pegunungan di Torre Annunziata. Kabin tersebut berisi lima orang, termasuk pengemudi. Salah satu kabel penyangga kereta gantung dilaporkan putus, menyebabkan kabin jatuh ke tanah. Saudara laki-laki Janan Suliman, yang juga berada di dalam kabin, mengalami luka parah dan masih dalam kondisi kritis di rumah sakit.
Operator kereta gantung mengklaim bahwa kereta gantung tersebut baru saja menjalani inspeksi keselamatan dua minggu sebelum kecelakaan. Namun, penyelidikan kriminal telah dibuka untuk mengungkap penyebab pasti jatuhnya kereta gantung tersebut. Kementerian Luar Negeri Inggris telah dihubungi dan tengah berkoordinasi dengan pihak berwenang setempat, namun belum memberikan konfirmasi resmi mengenai identitas para korban.
Laporan awal di media Italia menyebutkan nama istri Winn sebagai Margaret Elaine, namun kemudian dikoreksi menjadi Elaine. Identitas para korban lainnya telah dikonfirmasi oleh pihak berwenang. Kejadian ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban dan menimbulkan pertanyaan serius tentang keamanan jalur kereta gantung tersebut.
Enam belas orang lainnya berhasil diselamatkan dari kabin lain yang berada di jalur yang sama, dekat dasar lembah. Mereka berhasil dievakuasi dengan selamat. Wali Kota Castellammare di Stabia, tempat kereta gantung tersebut beroperasi, menyatakan bahwa kabel traksi diyakini sebagai penyebab utama kecelakaan. “Rem darurat di hilir berfungsi, tetapi jelas bukan yang ada di kabin yang hampir mencapai puncak bukit,” katanya kepada media Italia.
Wali Kota juga menambahkan bahwa telah ada pemeriksaan keselamatan rutin pada jalur kereta gantung sepanjang tiga kilometer tersebut. Insiden ini mengingatkan kita pada kecelakaan serupa yang terjadi pada tahun 1960 di jalur yang sama, yang menewaskan empat orang. Kejadian ini tentu akan menjadi sorotan bagi otoritas setempat untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem keamanan kereta gantung di wilayah tersebut.
Reaksi Pemerintah dan Publik
Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga korban tak lama setelah kecelakaan terjadi. Pernyataan belasungkawa ini disampaikan saat beliau sedang dalam perjalanan ke Washington. Kecelakaan ini telah mengejutkan publik Italia dan internasional, menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan fasilitas wisata di Italia.
Insiden ini juga memicu diskusi publik mengenai standar keamanan dan pemeliharaan infrastruktur wisata di Italia. Banyak pihak menuntut penyelidikan yang transparan dan tuntas untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Investigasi menyeluruh akan menyelidiki semua aspek, mulai dari pemeliharaan rutin hingga prosedur keselamatan yang diterapkan.
Sejarah Kereta Gantung Gunung Faito
Kereta gantung Gunung Faito telah beroperasi sejak tahun 1952. Jalur ini telah melayani banyak wisatawan yang ingin menikmati pemandangan indah Gunung Faito. Namun, sejarah jalur ini juga mencatat insiden kecelakaan sebelumnya, termasuk kecelakaan fatal pada tahun 1960 yang menewaskan empat orang. Kecelakaan terbaru ini menimbulkan pertanyaan mengenai langkah-langkah yang telah diambil untuk meningkatkan keamanan jalur tersebut sejak kecelakaan sebelumnya.
Kecelakaan ini menyoroti pentingnya evaluasi dan peningkatan standar keamanan di berbagai fasilitas wisata, terutama yang melibatkan risiko keselamatan tinggi seperti kereta gantung. Harapannya, penyelidikan yang komprehensif dapat mengungkap akar penyebab kecelakaan dan menghasilkan rekomendasi yang efektif untuk mencegah insiden serupa terjadi lagi di masa depan.
Kesimpulannya, tragedi kereta gantung di Napoli ini menjadi pengingat akan pentingnya keamanan dan pemeliharaan infrastruktur wisata. Kehilangan nyawa empat orang turis dan cedera serius yang dialami satu orang lainnya merupakan tragedi yang menyedihkan dan seharusnya mendorong langkah-langkah nyata untuk meningkatkan keamanan fasilitas wisata di seluruh dunia.