Peringatan Hari Kartini di Jakarta Pusat diwarnai dengan semaraknya Parade Hari Kartini yang digelar di Car Free Day (CFD) Bundaran HI pada Minggu, 20 April 2025. Ratusan warga, terutama perempuan, mengenakan kebaya tradisional dan mengikuti pawai dengan antusiasme tinggi. Suasana penuh warna dan keakraban begitu terasa.
Para peserta parade tampak membawa berbagai poster berisi pesan inspiratif, seperti “Perempuan Berani, Wujudkan Mimpi Kartini” dan “Perempuan Saling Jaga, Perempuan Saling Dukung”. Pesan-pesan tersebut mencerminkan semangat persatuan dan dukungan di antara perempuan Indonesia dalam memajukan diri dan bangsa.
Rute parade dimulai dari Jalan Jenderal Sudirman, berputar mengelilingi Bundaran HI, dan berakhir di titik awal. Sepanjang perjalanan, para peserta berfoto bersama di depan Patung Selamat Datang yang ikonik, mengabadikan momen bersejarah tersebut.
Salah satu peserta, Wida (24), mengungkapkan bahwa ia bergabung dalam parade untuk merayakan Hari Kartini sekaligus memperluas jaringan pertemanan. Ia berharap Hari Kartini dapat menjadi momentum bagi perempuan Indonesia untuk saling mendukung dan memberdayakan satu sama lain. “Sebenarnya dari temanku aku tahunya, ada komunitas yang rayain Hari Kartini, terus ya udah ikut aja, sekalian cari tambah relasi juga sih,” ujarnya.
Wida menambahkan, “Buat perempuan Indonesia harus saling support, jadi women support women.” Pernyataan ini mewakili harapan banyak perempuan untuk menciptakan lingkungan yang saling mendukung dan memberdayakan.
Senada dengan Wida, Devivin (29) mengatakan bahwa ia sengaja mengikuti parade karena tergerak untuk memperingati Hari Kartini. Ia menekankan pentingnya keberanian dan kepercayaan diri bagi perempuan dalam mengambil keputusan. “Menurutku sosok perempuan harus berani, berani bertindak, berani ambil keputusan juga, terus jangan takut lah, kalau misalnya selama kita benar kita harus maju aja,” tegasnya.
Peserta lainnya, Fira (25), mengatakan bahwa dirinya rutin mengikuti parade Hari Kartini setiap tahun. Baginya, peringatan ini merupakan momentum untuk menegaskan kemandirian dan semangat berdikari perempuan Indonesia. “Ya kita harus berani, mandiri, punya pegangan sendiri, dan jangan menggantungkan harapan kita ke orang lain, jadi kita harus berdiri di atas kaki kita sendiri,” tuturnya.
Alena (17), peserta termuda yang ditemui, menyatakan bahwa partisipasinya dalam parade merupakan bentuk penghormatan kepada para pahlawan perempuan Indonesia. Ia juga berharap Hari Kartini dapat menjadi penyemangat bagi perempuan untuk mewujudkan aspirasi dan cita-cita mereka. “Sebenernya Hari Kartini bukan hanya untuk peringatan aja ya, tapi untuk mengenang juga. Nah dengan adanya Hari Kartini ini semoga bisa terus membangun semangat wanita di luar sana, dan bisa jadi perayaan untuk mewujudkan aspirasi wanita di luar sana,” jelasnya.
Selain parade, berbagai kegiatan lain juga mungkin dilakukan untuk memperingati Hari Kartini di berbagai daerah di Indonesia. Mungkin ada seminar, diskusi, pameran karya perempuan, atau bahkan pertunjukan seni yang menampilkan karya-karya perempuan berbakat. Semangat Kartini untuk mencerdaskan bangsa dan emansipasi perempuan terus menginspirasi hingga saat ini.
Gambar yang ditampilkan menunjukkan sejumlah warga yang mengenakan kebaya dan berpartisipasi dalam parade Hari Kartini di CFD Bundaran HI. Mereka tampak ceria dan antusias dalam merayakan hari bersejarah ini. Foto tersebut merupakan gambaran nyata dari semangat Kartini yang terus hidup di tengah masyarakat.
Secara keseluruhan, Parade Hari Kartini di Bundaran HI menjadi bukti nyata semangat Kartini yang tetap abadi. Peringatan ini bukan hanya sekadar seremonial, tetapi juga momentum untuk merefleksikan perjalanan perempuan Indonesia dan menguatkan komitmen untuk terus berjuang demi kemajuan bangsa.
Berikut beberapa poin penting yang dapat disimpulkan dari kegiatan tersebut:
Acara ini juga menyoroti pentingnya peran perempuan dalam pembangunan nasional dan mendorong semangat persatuan dan kesetaraan gender di Indonesia.