Dunia berduka atas meninggalnya Paus Fransiskus pada Senin, 21 April 2025, di usia 88 tahun. Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Gereja Romawi Suci, mengumumkan kabar duka ini pada pukul 7.35 pagi waktu setempat. Kepergian pemimpin spiritual Gereja Katolik Roma ini meninggalkan kesedihan mendalam bagi umat di seluruh dunia.
Paus Fransiskus, yang bernama asli Jorge Mario Bergoglio, dikenang atas kesederhanaan dan kerendahan hatinya. Dedikasi beliau terhadap pelayanan Tuhan dan Gereja telah menginspirasi jutaan orang selama masa kepemimpinannya. Kepergiannya menjadi kehilangan besar bagi dunia.
Selain kepemimpinan spiritualnya yang luar biasa, Paus Fransiskus juga dikenal memiliki hobi memasak. Ia sering memasak untuk dirinya sendiri, menunjukkan sisi personal yang sederhana dan dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Makanan Favorit Paus Fransiskus: Sederhana dan Sehat
Meskipun seorang pemimpin spiritual dunia, Paus Fransiskus ternyata tidak memiliki selera kuliner yang mewah. Beliau lebih memilih makanan yang sederhana, hemat, dan sehat. Hal ini mencerminkan kepribadiannya yang rendah hati dan tidak mementingkan kemewahan.
Beberapa makanan favorit Paus Fransiskus termasuk buah-buahan segar, ayam tanpa kulit, dan salad. Ia dikenal menjaga pola makannya, memilih makanan yang bergizi dan mudah dicerna. Meskipun demikian, beliau sesekali menikmati segelas anggur.
Menu makan siang Paus Fransiskus biasanya disajikan sekitar pukul 12.30 siang. Beliau jarang makan di luar, lebih memilih menikmati hidangan sederhana di kediamannya. Namun, terkadang beliau juga mengunjungi restoran baru yang populer atau merayakan momen spesial bersama orang-orang terdekat.
Lebih dari Sekadar Makanan: Sebuah Refleksi Kehidupan
Pilihan makanan Paus Fransiskus merefleksikan nilai-nilai yang dianutnya. Kesederhanaan dalam makanan mencerminkan kesederhanaan dalam hidupnya. Beliau mengajarkan pentingnya hidup sederhana dan menghargai setiap hal kecil dalam hidup, termasuk makanan yang dikonsumsi.
Meskipun informasi mengenai makanan favoritnya terbatas, hal ini justru memperkuat citra beliau sebagai pemimpin yang rendah hati dan dekat dengan rakyat. Beliau mengajarkan bahwa kebahagiaan dan kepuasan tidak selalu bergantung pada kemewahan, tetapi pada kerendahan hati dan pelayanan kepada sesama.
Paus Fransiskus meninggalkan warisan yang kaya dan bermakna. Selain kepemimpinan spiritualnya, kesederhanaan hidupnya, termasuk pilihan makanannya, menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk menjalani hidup yang lebih sederhana dan bermakna. Beliau akan selalu dikenang sebagai sosok yang rendah hati dan penuh kasih.
Kabar duka ini tentu menyisakan duka yang mendalam bagi seluruh umat Katolik di dunia. Namun, warisan kepemimpinan dan kesederhanaan Paus Fransiskus akan tetap dikenang dan menginspirasi generasi mendatang.