Berita  

Pengamen, Pemulung & Harapan Seragam PPSU di Balai Kota

Mediakabar.com | Portal Berita Terfaktual

Mentari masih enggan menampakkan diri ketika Nabila dan suaminya, Chandra, sudah tiba di depan Balai Kota Jakarta. Bayi mereka, Alifa (3 bulan), tertidur pulas di gendongan Nabila. Mereka bergabung dengan puluhan pelamar lain yang mengantre sejak pukul 06.00 pagi untuk lowongan PPSU.

Chandra, dengan map coklat di tangan, sabar menunggu antrean dibuka. Nabila akhirnya diperbolehkan petugas duduk di pos jaga, meringankan bebannya. Pasangan ini adalah pemulung di Jakarta Utara, penghasilan mereka tak menentu.

Lowongan ribuan PPSU yang dibuka Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Wagub Rano Karno menjadi secercah harapan. “Suami saya melamar jadi PPSU. Gajinya UMR Rp5,4 juta, semoga jadi rezeki anak saya,” kata Nabila sambil mencium kening Alifa.

1. Antusiasme Pelamar PPSU

Informasi lowongan PPSU tersebar luas di media sosial. Nabila mengaku datang sejak subuh untuk mendapatkan nomor antrean awal. Ia berharap kesempatan ini bisa mengubah hidup keluarganya.

“Saya tahu dari grup, kuotanya seribu, tapi banyak yang melamar. Semoga ini rezeki anak juga,” tambahnya.

Kemudahan syarat, cukup ijazah SD dan bisa baca tulis, juga menarik minat Ubait (40), seorang pengamen dari Jakarta Timur. Ia pernah bekerja di pabrik selama 8 tahun, namun terkena PHK.

“Dulu kerja di pabrik Karawang, tapi PHK. Sekarang serabutan, kuli bangunan, ngamen. Yang penting halal,” ujarnya.

2. Pramono Anung Kaget dengan Jumlah Pelamar

Gubernur Pramono Anung mengaku terkejut dengan membludaknya pelamar PPSU dan Pemadam Kebakaran. Lebih dari 7.000 pelamar tercatat dalam tiga hari pertama pendaftaran, jauh melebihi kuota 1.100 posisi yang tersedia.

“Saya kaget. Kalau pendaftaran diperpanjang, pasti lebih banyak lagi,” kata Pramono di Taman Suropati. Ia menegaskan penerimaan PPSU harus transparan dan bebas dari titipan.

Untuk memastikan transparansi, Pramono mengubah mekanisme penerimaan dan menurunkan syarat pendidikan menjadi minimal lulusan SD. Hal ini dilakukan untuk membuka kesempatan lebih luas bagi warga Jakarta.

3. Rekrutmen 1.652 Petugas PPSU

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuka rekrutmen 1.652 petugas PPSU tingkat kelurahan. Wagub Rano Karno menjelaskan syaratnya cukup sederhana: bisa baca tulis dan memiliki KTP DKI.

Kebijakan ini tertuang dalam Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 267 tahun 2025. “PPSU bukan tenaga berkeahlian, jadi cukup bisa baca tulis,” jelas Rano.

Antusiasme warga Jakarta yang tinggi untuk menjadi PPSU menunjukkan kebutuhan akan lapangan kerja yang layak dan terjamin. Pemerintah DKI perlu memastikan proses seleksi berjalan adil dan transparan agar harapan masyarakat terwujud.

Semoga rekrutmen ini bisa memberikan kesempatan bagi mereka yang membutuhkan, khususnya bagi mereka yang berasal dari kalangan kurang mampu, seperti Nabila dan Ubait. Sukses bagi para pelamar!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *