Baru-baru ini, media sosial diramaikan oleh unggahan pendaki ilegal yang mendaki Gunung Merapi. Hal ini menimbulkan kekhawatiran dan reaksi tegas dari pihak berwenang.
Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) menyatakan akan menelusuri dan menindak para pendaki ilegal tersebut. Identitas para pendaki, termasuk pemilik akun media sosial yang mengunggah aktivitas pendakian ilegal, akan diidentifikasi dan diproses sesuai hukum yang berlaku.
Kepala Balai TNGM, Muhammad Wahyudi, menyampaikan pernyataan resmi terkait hal ini. Pernyataan tersebut menegaskan komitmen TNGM dalam menjaga keamanan dan kelestarian Gunung Merapi.
Penelusuran Akun Media Sosial dan Tindakan Hukum
Pihak TNGM telah memulai penelusuran terhadap akun-akun media sosial yang mengunggah bukti pendakian ilegal. Salah satu akun TikTok, @xyyddd0, yang sempat mengunggah foto pendaki dengan papan nama “MT.MERAPI”, kini telah dihapus atau tidak dapat ditemukan.
Akun TikTok lainnya, @i.not07, juga teridentifikasi mengunggah aktivitas pendakian yang sama. Tindakan hukum akan segera diambil setelah identitas para pemilik akun tersebut berhasil diidentifikasi.
Langkah ini bertujuan memberikan efek jera dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang. TNGM berkomitmen untuk menegakkan aturan dan melindungi kawasan Gunung Merapi dari aktivitas ilegal yang mengancam keselamatan dan lingkungan.
Status Gunung Merapi dan Penutupan Jalur Pendakian
Gunung Merapi saat ini masih berstatus Siaga (Level III). Potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas masih tinggi, khususnya di sektor selatan-barat daya (Sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng) dan tenggara (Sungai Woro dan Gendol).
Jalur pendakian Gunung Merapi telah ditutup sejak Mei 2018 berdasarkan rekomendasi BPPTKG. Penutupan ini dilakukan untuk keselamatan para pendaki mengingat potensi bahaya erupsi yang masih ada. Radius bahaya mencapai 3 kilometer dari puncak gunung.
TNGM telah melakukan berbagai upaya sosialisasi kepada masyarakat, termasuk kepolisian, Koramil, desa, dusun, dan kelompok masyarakat setempat. Sosialisasi juga dilakukan melalui media sosial dan pemasangan papan larangan di pintu masuk jalur pendakian Selo dan Sapuangin.
Pentingnya Keselamatan dan Kepatuhan terhadap Aturan
Pendakian ilegal ke Gunung Merapi sangat berbahaya dan melanggar aturan yang berlaku. Aktivitas tersebut tidak hanya mengancam keselamatan para pendaki, tetapi juga dapat mengganggu upaya konservasi dan pengelolaan kawasan Gunung Merapi.
TNGM mengimbau masyarakat untuk mematuhi aturan yang berlaku dan tidak melakukan pendakian ilegal ke Gunung Merapi. Keselamatan dan pelestarian lingkungan harus diutamakan.
Informasi lebih lanjut mengenai status Gunung Merapi dan potensi bahayanya dapat diperoleh dari BPPTKG. Masyarakat diharapkan selalu mengikuti arahan dan informasi resmi dari pihak berwenang.
Dengan adanya kejadian ini, diharapkan masyarakat lebih peduli akan keselamatan dan taat aturan. Pendakian Gunung Merapi harus dilakukan secara resmi dan terjadwal untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Selain itu, penting untuk selalu mengupdate informasi terkini tentang kondisi Gunung Merapi sebelum melakukan aktivitas di sekitar kawasan tersebut. Keselamatan jiwa adalah hal yang paling utama.
Foto-foto yang beredar di media sosial menunjukkan betapa nekatnya para pendaki ilegal tersebut. Mereka mengabaikan peringatan dan potensi bahaya yang ada, hanya untuk kepuasan pribadi.