Nindri Rahmawati Herna, seorang customer service on train (CSOT) PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), menantang stereotip gender di dunia perkeretaapian. Usianya baru 26 tahun, namun ia telah membuktikan bahwa perempuan mampu berkarier di sektor yang selama ini didominasi laki-laki.
Bagi Nindri, stereotip tersebut justru menjadi motivasi. Ia ingin membuktikan bahwa perempuan juga mampu bekerja keras dan tangguh di lapangan, khususnya dalam pelayanan transportasi publik seperti kereta api. Ia telah bekerja sebagai CSOT selama hampir tiga tahun, merasa terpanggil oleh tantangan dan dinamika dunia perkeretaapian.
Ketertarikannya pada dunia perkeretaapian sudah dimulai sejak lama. Ia melihat pekerjaan lapangan sebagai sesuatu yang menantang, dan sebagai perempuan, ia ingin membuktikan dirinya mampu mengatasi tantangan tersebut. Kesempatan mendaftar dan diterima di posisi CSOT menjadikannya mewujudkan impiannya.
Tantangan Pekerjaan dan Stigma Sosial
Sebagai CSOT KRL Jabodetabek rute Cikarang-Bekasi-Tangerang, Nindri menghadapi berbagai tantangan. Ia harus memiliki ketahanan fisik yang tinggi karena pekerjaannya dilakukan di gerbong kereta yang terus bergerak, dengan suara bising dan potensi situasi darurat.
Tugasnya meliputi penyampaian informasi kepada penumpang, pengecekan armada sebelum keberangkatan, dan berbagai tugas operasional lainnya. Namun, tantangan terbesar yang dihadapi Nindri bukanlah dari segi fisik, melainkan dari stigma sosial.
Di beberapa tempat, profesinya diterima dengan baik karena erat kaitannya dengan pelayanan. Namun, masih ada pandangan yang menganggap perempuan seharusnya fokus di rumah tangga, sehingga kariernya sering dipandang sebelah mata. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Nindri dan perempuan lainnya yang ingin berkarier di sektor yang didominasi laki-laki.
Melawan Stereotip Lewat Aksi Nyata
Nindri percaya bahwa cara terbaik untuk melawan stereotip gender adalah dengan menunjukkan kemampuan melalui aksi nyata. Ia menekankan pentingnya pembuktian dari dalam diri sendiri, bukan hanya debat di permukaan. Langkah-langkah konkret, seperti pelatihan kesetaraan gender dan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, sangat penting.
Dukungan terhadap kebijakan yang adil bagi semua gender juga menjadi kunci dalam menciptakan kesetaraan di tempat kerja. Nindri berharap agar semakin banyak perempuan yang berani mengejar karier impiannya tanpa ragu akan stigma atau pandangan masyarakat.
Pesan Inspiratif untuk Perempuan Indonesia
Di tengah kesibukannya, Nindri juga memberikan pesan inspiratif bagi perempuan Indonesia lainnya. Ia mendorong mereka untuk terus berkarya dengan semangat dan profesionalisme, menunjukkan potensi diri, dan tidak ragu untuk mengejar karier di luar rumah.
Nindri ingin membuktikan bahwa perempuan mampu produktif di luar rumah dan sekaligus menjalankan peran sebagai ibu dan istri. Menurutnya, kombinasi antara karier dan peran domestik adalah sesuatu yang luar biasa dan dapat dicapai.
Kisah Nindri menjadi bukti nyata bahwa perempuan mampu berkontribusi besar di berbagai sektor, termasuk sektor yang selama ini dianggap sebagai wilayah laki-laki. Keberaniannya menantang stereotip gender menginspirasi banyak perempuan untuk berani bermimpi dan mengejar karier impiannya.
Ia juga menekankan pentingnya dukungan dari lingkungan sekitar, baik keluarga, teman, maupun perusahaan, untuk menciptakan ruang yang inklusif bagi perempuan untuk berkembang dan berkarier.