Berita  

Misteri Perintah Ibu: PDIP Bungkam Soal Harun Masiku

Mediakabar.com | Portal Berita Terfaktual

Politisi PDI Perjuangan, Guntur Romli, menyatakan pernyataan mantan kader PDI Perjuangan, Saeful Bahri, terkait “perintah Ibu” dalam sidang dugaan kasus suap Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, di Pengadilan Tipikor Jakarta, kurang jelas. Ia mempertanyakan siapa yang dimaksud dengan “Ibu” dalam konteks tersebut.

Guntur menjelaskan bahwa Saeful tidak secara spesifik menyebutkan siapa “Ibu” yang dimaksud. Lebih lanjut, berdasarkan kesaksian Agustiani Tio, Saeful seringkali mencatut nama Hasto untuk kepentingan pribadinya. Hal ini semakin mengaburkan makna pernyataan “perintah Ibu”.

Agustiani Tio dalam persidangan juga menjelaskan bahwa Saeful Bahri kerap kali memanfaatkan dan mencatut nama Sekjen PDIP untuk kepentingan pribadinya. Kesaksian ini semakin memperkuat keraguan atas klaim “perintah Ibu” tersebut.

Saeful Bahri, mantan kader PDI Perjuangan yang telah menjalani hukuman atas keterlibatannya dalam kasus suap pengurusan pergantian antar waktu (PAW) Harun Masiku di DPR, menjadi pusat perhatian dalam persidangan ini.

Guntur menegaskan bahwa Hasto tidak terlibat dalam kasus suap tersebut. Ia menekankan bahwa kasus ini murni inisiatif Harun Masiku yang memanfaatkan Saeful Bahri untuk mencapai tujuannya. PDI Perjuangan, menurut Guntur, tidak terlibat dalam skandal ini.

Sidang Hasto dan Rekaman Percakapan

Sidang lanjutan Hasto di Pengadilan Tipikor Jakarta menghadirkan rekaman percakapan antara Saeful dan Agustiani pada 6 Januari 2020. Rekaman ini menjadi bukti kunci dalam persidangan.

Dalam rekaman penyadapan tersebut, Saeful, yang mengutip Hasto, menyatakan bahwa penunjukan Harun Masiku sebagai anggota DPR PAW menggantikan Nazaruddin Kiemas dilakukan atas “perintah Ibu”. Pernyataan ini menjadi poin utama kontroversi dalam persidangan.

Berikut kutipan lengkap dari rekaman tersebut: “Tadi Mas Hasto telepon lagi bilang ke Wahyu, ini garansi saya, ini perintah dari Ibu dan garansi saya. Jadi bagaimana caranya supaya ini terjadi.” Namun, identitas “Ibu” yang dimaksud hingga kini masih belum terungkap.

Perbedaan Keterangan dan Desakan Pembukaan CCTV KPK

Perbedaan keterangan antara saksi-saksi, termasuk Wahyu Setiawan, juga menjadi sorotan dalam persidangan. Tim kuasa hukum Hasto mendesak agar CCTV KPK dibuka untuk mengklarifikasi perbedaan tersebut dan mencari kebenaran yang lebih objektif.

Desakan pembukaan CCTV KPK ini bertujuan untuk melengkapi bukti dan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kronologi peristiwa dan peran masing-masing pihak yang terlibat dalam kasus ini.

Ketidakjelasan mengenai “perintah Ibu” dan perbedaan keterangan saksi-saksi membuat persidangan semakin kompleks dan membutuhkan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap kebenaran sesungguhnya dibalik kasus suap ini.

Pilihan Redaksi

  • Hasil Sadapan Diputar di Sidang Hasto: Terdengar Ucapan ‘Perintah Ibu’
  • Update Sidang Hasto: Ricuh, Rekaman Sadapan, hingga ‘Perintah Ibu’
  • Beda Keterangan Wahyu Setiawan, Tim Hasto Desak CCTV KPK Dibuka
  • Kesimpulannya, pernyataan kontroversial “perintah Ibu” dalam persidangan Hasto Kristiyanto masih menjadi misteri. Ketidakjelasan ini, dikombinasikan dengan perbedaan keterangan saksi dan desakan pembukaan CCTV KPK, memperlihatkan kompleksitas kasus ini dan membutuhkan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap fakta yang sebenarnya.

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *