Viral di media sosial, sebuah gua di Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat, dikaitkan dengan makam Sayidina Ali bin Abi Thalib dan para wali. Klaim ini menimbulkan kontroversi dan menarik perhatian banyak orang. Lokasi gua berada di kawasan wisata Geyser Cisolok, di trek menanjak perbukitan.
Namun, cerita di balik gua “keramat” ini jauh lebih menarik. Ternyata, gua tersebut pertama kali ditemukan sekitar tahun 1995 oleh Ahmad Fardianto, seorang pria keturunan Tionghoa asal Bogor yang akrab disapa Kimli. Kimli, yang dulunya dikenal sebagai pemilik diskotek ternama di Jakarta, menemukan gua ini secara tak sengaja.
Hendra, seorang warga sekitar yang pernah bekerja sebagai petugas kebersihan di lokasi selama hampir 30 tahun, memberikan kesaksiannya. “Gua ini ditemukan sekitar tahun 1995. Dulu hutan belantara. Yang pertama datang dan buka akses ke gua ini ya Pak Kimli. Namanya Ahmad Fardianto, orang Jakarta, sekarang tinggal di Bogor,” ungkap Hendra. Kimli konon mendapatkan petunjuk penemuan gua ini dari seorang “orang pintar” dari Jawa Tengah.
Setelah penemuannya, Kimli secara rutin mengunjungi gua tersebut dan bahkan membangun beberapa fasilitas sederhana seperti bale-bale dan vila di sekitarnya. Hendra menjelaskan, “Katanya dia dapat petunjuk buat usaha, biar maju. Tapi saya kurang hapal detailnya. Yang jelas, dia yang pertama nemuin tempat ini.” Hendra sendiri digaji Rp 200.000 hingga Rp 300.000 per bulan untuk membersihkan area sekitar gua.
Hendra juga menambahkan bahwa ia tidak mengetahui secara pasti kegiatan ritual atau spiritual yang terjadi di gua tersebut. “Saya enggak tahu soal ritual-ritual atau yang mistis. Ngobrol soal hal-hal begitu juga jarang banget sama dia atau sama orang pintar yang dibawanya,” jelasnya. Kini, setelah Hendra berhenti bekerja, kawasan gua tampak terbengkalai dan kurang terawat.
Kondisi terkini gua menunjukkan bangunan semi permanen yang rusak, jalan setapak tertutup semak belukar, dan tak ada penjaga tetap. Hendra menyebutkan, “Terakhir dia ke sini bulan kemarin. Katanya mau bangun kolam renang di bawah, dekat bale itu. Tapi ya belum kelihatan ada kerjaan.” Kimli bahkan terkadang tidur di dalam gua bersama kuncennya.
Informasi tambahan tentang latar belakang Kimli juga terungkap. Hendra mengungkapkan, “Dulu dia cerita pernah punya diskotek besar dan ternama. Sekarang (diskotek) itu sudah bubar. Dia juga punya dua anak.” Fakta ini menambah lapisan misteri pada kisah penemuan gua tersebut.
Klaim Makam Sayidina Ali Dibantah
Klaim viral yang mengaitkan gua tersebut dengan makam Sayidina Ali bin Abi Thalib dan para wali dibantah oleh tokoh masyarakat Desa Cikahuripan, Ustaz Yusuf Supriadi. Beliau juga merupakan mantan kepala desa setempat. “Itu cuma gua biasa. Status tanahnya milik Perhutani. Klaim yang menyebut itu makom Sayidina Ali dan lainnya itu tidak benar,” tegas Yusuf.
Ustaz Yusuf menekankan pentingnya meluruskan informasi yang menyesatkan di media sosial. Narasi-narasi spiritual yang beredar dinilai telah menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat dan perlu diluruskan agar tidak menimbulkan polemik lebih lanjut. Pernyataan tegas ini penting untuk memberikan klarifikasi terhadap isu yang berkembang.
Kesimpulannya, kisah gua di Cisolok ini memadukan unsur misteri, sejarah lokal, dan kontroversi klaim spiritual. Penemuan gua oleh mantan pemilik diskotek, ditambah dengan klaim yang dibantah oleh tokoh masyarakat, membuat cerita ini semakin menarik dan perlu diteliti lebih lanjut. Penelitian lebih lanjut, mungkin melibatkan ahli sejarah dan arkeologi, diperlukan untuk mengungkap kebenaran di balik gua tersebut.