Berita  

Mendikbudristek Buka Suara: TNI di Kampus, Perlukah Aturan Lebih Jelas?

Mediakabar.com | Portal Berita Terfaktual

Menteri Pendidikan, Riset, dan Teknologi (Menristek) Brian Yuliarto memberikan klarifikasi terkait maraknya aktivitas militer di lingkungan kampus. Ia menegaskan hal tersebut merupakan bagian dari kerja sama akademik yang telah berlangsung lama dan menganggap kampus sebagai ruang terbuka.

“Tentu Kemendiktisaintek menyampaikan kampus itu tempat terbuka, karena justru dengan keterbukaan dengan kerja sama berbagai pihak permasalahan-permasalahan untuk riset inovasi itu menjadi lebih luas,” ujar Menristek Brian di gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (23/4/2025).

1. Kerja Sama dengan Militer: Hal yang Wajar dan Penting

Menristek Brian menjelaskan bahwa kerja sama antara perguruan tinggi dengan berbagai pihak, termasuk militer, adalah hal yang wajar dan krusial untuk menunjang riset dan pengembangan inovasi.

Ia menekankan bahwa banyak perguruan tinggi telah menjalin kerja sama serupa, tidak hanya dengan TNI, tetapi juga industri dan kalangan profesional lainnya. Kolaborasi ini melibatkan proses pengajaran dan, yang tak kalah penting, penelitian.

2. Contoh Kerja Sama: Kemendikbudristek dan PT Pindad

Sebagai contoh konkret, Menristek Brian menyebut kerja sama antara Kemendikbudristek dengan PT Pindad dalam pengembangan teknologi pertahanan. Kerja sama ini dinilai sangat relevan dengan kebutuhan nasional.

“Sekarang misalnya kami dengan Pindad, itu kan industri angkatan juga, ya, industri senjata. Tentu itu kaitannya dengan TNI dan sebagainya. Itu kami bekerja sama untuk menemukan berbagai hal, kaitannya apakah kemandirian industri senjata atau industri untuk mendukung pelaksanaan pertahanan di Indonesia,” jelasnya.

3. Perspektif Inovasi dan Riset

Menristek Brian memandang kerja sama ini dari perspektif kebutuhan inovasi dan riset, terutama terkait dengan kebutuhan pertahanan Indonesia, termasuk di daerah terluar.

Ia menegaskan bahwa banyak kampus yang menjalin kerja sama akademik dan riset dengan pihak militer. Pihak Kemendikbudristek melihat hal ini dalam konteks tersebut dan menekankan bahwa hal-hal lain di luar konteks kerja sama riset dan inovasi berada di luar kewenangan kementerian.

Perlu dipahami bahwa kerja sama antara institusi pendidikan tinggi dan militer dapat memberikan manfaat signifikan. Misalnya, akses ke sumber daya dan keahlian militer dapat memperkaya riset di bidang teknologi pertahanan, kedokteran militer, dan ilmu-ilmu terkait lainnya. Namun, penting untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam setiap kerja sama tersebut agar tidak menimbulkan kesalahpahaman atau menimbulkan kekhawatiran di masyarakat. Penting juga untuk menjaga netralitas akademik dan memastikan bahwa kerja sama tersebut tidak menghambat kebebasan akademik.

Di sisi lain, kritik terhadap keterlibatan militer di kampus perlu didengar dan dipertimbangkan. Ada kekhawatiran potensi militarisasi kampus dan pembatasan kebebasan berekspresi. Oleh karena itu, penting adanya regulasi dan mekanisme pengawasan yang jelas untuk memastikan bahwa kerja sama ini berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *