Adelio Rasendriya Hafindika, siswa SMA Pradita Dirgantara, telah menorehkan prestasi gemilang di kancah nasional dan internasional. Ia meraih medali emas dalam The 20th International Geography Olympiad 2024 di Irlandia, dan bersama timnya memenangkan Academy of Champions (AoC) 2024 mewakili Jawa Tengah & DIY.
Keberhasilannya di AoC bersama Moch Rakha Aryaputra dan Novin Raushan semakin mengukuhkan namanya sebagai salah satu siswa berprestasi di Indonesia. Prestasi ini pun menjadi batu loncatan bagi langkahnya menuju pendidikan tinggi di luar negeri.
Saat ini, Adelio telah menerima sembilan Surat Penerimaan (Letter of Acceptance/LoA) dari delapan universitas ternama di dunia. Universitas-universitas tersebut tersebar di Eropa, Australia, dan Kanada, menawarkan beragam program studi yang sesuai dengan minatnya.
Universitas Pilihan Adelio
Di Eropa, Adelio menerima LoA dari University College London (UCL) untuk program Urban Planning, Design, and Management; University of Edinburgh untuk program Geography; King’s College London untuk program Geography and Environmental Science; dan University of Amsterdam untuk program Human Geography and Planning.
Ia juga mendapatkan dua LoA dari University of Manchester, yaitu untuk program Planning and Real Estate BSc dan program Geography. Keberagaman pilihan ini menunjukkan luasnya kemampuan dan minat Adelio dalam bidang studi geografi dan perencanaan kota.
Di Australia, Adelio diterima di University of Sydney untuk program Bachelor of Science and Advanced Studies dan Australian National University untuk program Bachelor of Science Advanced Honours. Sementara di Kanada, ia diterima di University of British Columbia untuk program Bachelor of Arts, Major Geography.
Beasiswa dan Pilihan Studi
Meskipun awalnya bercita-cita kuliah di University of Oxford, Adelio kini lebih cenderung memilih UCL karena peringkatnya yang tinggi di bidang arsitektur dan lingkungan binaan, serta minatnya pada urban planning. “Mimpi awalnya kebetulan Oxford. Cuma karena ada hal-hal (yang dipertimbangkan), aku akhirnya milihnya ke UCL, University College London. Karena secara QS (World University Rankings), dia masih masuk 10 besar, habis itu karena aku tertariknya di urban planning,” ujarnya kepada detikEdu. “(Dan kalau dari QS sendiri) peringkat architecture and built environment-nya, UCL itu nomor satu di dunia,” imbuhnya.
Ia sedang berupaya mendapatkan Beasiswa Indonesia Maju (BIM), serta beasiswa dari National University of Singapore (NUS) dan beberapa universitas di Turki. Proses pemilihan universitas dan beasiswa ini menunjukkan perencanaan matang dan komitmennya untuk meraih pendidikan terbaik.
Rencana Studi Urban Planning
Minat Adelio pada urban planning didorong oleh kecintaannya pada ilmu pengetahuan sosial (IPS) dan cakupan luas geografi yang terintegrasi dengan berbagai ilmu lain. Ia ingin mempelajari pembentukan kota dan penataan kota yang ramah lingkungan dan aman, serta mengatasi masalah-masalah perkotaan seperti kemacetan, polusi udara, dan banjir.
Jika kuliah di UCL, Adelio ingin mempelajari keberlanjutan sistem kereta bawah tanah London dan penataan ibu kota yang menarik wisatawan seperti Singapura dan Kuala Lumpur. Hal ini menunjukkan visi dan perspektifnya yang luas dan global.
Aktivitas Sosial dan Pengembangan Diri
Selain akademis, Adelio aktif dalam kegiatan sosial. Ia menggagas Cogito Project, sebuah proyek sosial yang bertujuan meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa di Boyolali melalui aktivitas yang menyenangkan dan inklusif. “Aku pengen mencoba, gimana caranya supaya pelajaran-pelajaran sosial ini tuh gak dianggap sebagai membosankan. Karena pelajaran sosial itu penting juga. Kayak misalnya untuk membangun empati, membangun kesadaran akan lingkungan sekitar,” ucapnya.
Ia juga aktif sebagai relawan di Elsafan Foundation Disability Home dan Kampus Diakonia Modern Street Child Shelter, tempat ia belajar tentang inklusivitas, kemiskinan perkotaan, dan pengurangan ketidaksetaraan. Pengalaman ini memperkaya perspektifnya dan memperkuat komitmennya di bidang advokasi sosial.
Pengalaman Mengajar
Adelio juga berbagi ilmunya sebagai tutor olimpiade geografi di beberapa lembaga. Di Alpha Academy, ia mendesain materi pembelajaran tentang development geography, sementara di Olimpiade Bersama, ia mengajar physical geography kepada lebih dari 100 siswa. Pengalaman ini tidak hanya bermanfaat bagi siswa yang dibimbingnya, tetapi juga meningkatkan pemahamannya sendiri dalam bidang geografi.
Ia juga aktif di Alumni Association of Indonesia Geography Olympiad Team, mengembangkan materi pembelajaran dan membimbing siswa hingga meraih prestasi. Sekitar 45 persen siswanya berhasil meraih medali, termasuk satu medali emas. “(Karena) kita juga sering bikin soal. Dan pas bikin soal, itu tuh kayak selalu memikir kira-kira gimana cara bikin soal yang susah, hehe. Pas mikir gimana cara bikin soal yang susah, itu akhirnya kita research-research lah. Kira-kira materi apa, kira-kira apa kasus yang terkait dengan materi itu, yang ibaratnya tuh baru gitu, yang baru di masyarakat. Dan akhirnya kita dapat penjelasan baru, insight-insight baru Dan itu akhirnya malah menambah ilmu kita instead of ngilangin,” tuturnya.
Motivasi dan Inspirasi
Adelio sangat termotivasi oleh kedua orang tuanya, yang selalu mendukungnya untuk mengejar impiannya. “Karena mereka udah ngasih everything, semuanya buat aku. Jadi aku nggak mau mengecewakan mereka dan aku mau gimana caranya supaya aku bisa menjadi sukses di jalanku sendiri,” ucapnya. Cerita prestasi ibunya semasa sekolah dan kuliah juga menjadi inspirasi baginya.
Kisah Adelio merupakan inspirasi bagi generasi muda untuk mengejar prestasi akademik dan berkontribusi bagi masyarakat. Dedikasi, kerja keras, dan semangatnya patut diteladani.