Travel  

Kebijakan Tarif Trump: Ancaman Nyata Liburan Warga AS Terancam

Mediakabar.com | Portal Berita Terfaktual

Kunjungan wisatawan asing ke Amerika Serikat (AS) mengalami penurunan signifikan selama masa kepemimpinan Presiden Donald Trump sejak awal 2025. Data dari firma riset Tourism Economics menunjukkan penurunan sebesar 5,1 persen, berakibat pada kerugian ekonomi mencapai 18 miliar dollar AS (sekitar Rp 300 triliun).

Penurunan ini dipicu oleh beberapa faktor. Salah satu penyebab utamanya adalah reaksi negatif terhadap kebijakan dan tindakan pemerintah AS saat itu. Kebijakan ini meliputi tarif impor yang melonjak, perlakuan terhadap negara sekutu, dan ancaman aneksasi terhadap Kanada dan Greenland.

Dampaknya terasa luas. Perusahaan tur di Kanada melaporkan pembatalan perjalanan hingga 30 persen. Beberapa negara Eropa bahkan menyarankan warganya untuk menghindari perjalanan ke AS. Ketakutan dan keraguan juga dirasakan oleh warga AS sendiri yang berencana berwisata ke luar negeri.

Anjloknya Citra AS di Mata Dunia

Keengganan bepergian ke AS tidak hanya berasal dari luar negeri. Banyak warga AS sendiri mengungkapkan kekhawatiran tentang bagaimana dunia memandang negara mereka saat ini. Mereka merasa reputasi AS di mata internasional, terutama di Eropa, telah tercoreng.

Data dari YouGov memperkuat hal ini. Daya tarik AS di Eropa turun drastis di tujuh negara utama sejak Trump menjabat periode kedua. Penurunan pandangan positif mencapai sekitar 28 poin persentase. Hal ini menunjukkan betapa signifikannya dampak kebijakan Trump terhadap persepsi global terhadap AS.

Denmark: Kasus Terparah

Penurunan persepsi paling drastis terjadi di Denmark. Hanya 20 persen warga Denmark yang menyatakan pandangan positif terhadap AS, turun dari 48 persen pada Agustus 2024. Hal ini berkaitan erat dengan ancaman aneksasi Greenland, wilayah otonom Denmark yang diincar Trump.

Ancaman aneksasi tersebut memicu kemarahan dan ketidakpercayaan yang meluas di Denmark, mencerminkan bagaimana kebijakan luar negeri AS di bawah Trump telah merusak hubungan dengan sekutu-sekutunya.

Dampak Ekonomi yang Merugikan

Penurunan kunjungan wisatawan asing berdampak besar pada perekonomian AS. Sektor pariwisata, yang selama ini menjadi penyumbang devisa dan lapangan kerja yang signifikan, mengalami kerugian yang sangat besar akibat kebijakan yang kontroversial tersebut.

Kerugian ekonomi mencapai ratusan triliun rupiah bukan hanya merugikan sektor pariwisata, tetapi juga berdampak pada sektor-sektor terkait lainnya, seperti perhotelan, transportasi, dan perdagangan ritel.

Ketakutan warga AS sendiri untuk bepergian ke luar negeri juga berdampak pada sektor pariwisata domestik. Siklus ekonomi yang bergantung pada mobilitas dan konsumsi masyarakat menjadi terganggu.

Upaya Pemerintah Mengatasi Dampak Negatif

Pemerintah AS di bawah kepemimpinan berikutnya tentunya menghadapi tantangan besar untuk memperbaiki citra negara dan memulihkan sektor pariwisata. Strategi yang tepat dan komprehensif sangat diperlukan untuk membangun kembali kepercayaan internasional dan menarik kembali wisatawan asing.

Upaya tersebut mungkin mencakup diplomasi yang lebih aktif untuk memperbaiki hubungan dengan negara-negara sekutu, memperbaiki kebijakan perdagangan internasional yang lebih adil, serta kampanye promosi pariwisata yang efektif untuk mengimbangi persepsi negatif yang telah terbentuk.

Pemulihan citra dan sektor pariwisata AS memerlukan waktu dan komitmen yang kuat. Kepercayaan yang hilang akibat kebijakan sebelumnya harus dibangun kembali dengan tindakan nyata dan konsisten.

Contohnya, pemerintah dapat mempromosikan destinasi wisata yang beragam di AS, menyoroti keindahan alam, kebudayaan, dan sejarahnya. Selain itu, pemerintah juga perlu memastikan keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan asing selama berada di AS.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *