Atasi Masalah Inkontinensia Urin: 7 Penyebab dan Solusinya

Mediakabar.com | Portal Berita Terfaktual

Beser, atau sering buang air kecil, merupakan kondisi yang umum dialami banyak orang dan seringkali menimbulkan ketidaknyamanan. Meskipun terkadang dianggap sepele, beser dapat menjadi indikator dari berbagai masalah kesehatan yang perlu diperhatikan. Memahami penyebab dan cara mengatasinya sangat penting untuk menjaga kesehatan saluran kemih.

Banyak orang bertanya-tanya, seberapa sering buang air kecil itu normal? Menurut Cleveland Clinic, rata-rata orang buang air kecil sebanyak 7-8 kali dalam sehari. Namun, jika frekuensi buang air kecil meningkat drastis, misalnya setiap 30-60 menit sekali, meskipun tidak banyak minum cairan, maka perlu diwaspadai.

Kondisi ini dapat dianggap “normal” jika disebabkan oleh konsumsi cairan berlebih atau obat-obatan tertentu yang memiliki efek diuretik. Namun, jika frekuensi buang air kecil yang tinggi terjadi tanpa sebab yang jelas, konsultasi dengan dokter sangat dianjurkan.

Faktor usia juga berperan dalam frekuensi buang air kecil. Orang lanjut usia (di atas 70 tahun), ibu hamil, dan pria dengan pembesaran prostat (BPH) cenderung lebih sering mengalami beser. Penurunan kapasitas kandung kemih dan melemahnya otot dasar panggul menjadi penyebab utamanya pada lansia.

Penyebab Beser: Lebih dari Sekadar Kebiasaan

Beser bukanlah selalu kondisi yang normal dan bisa menjadi tanda dari berbagai penyakit. Berikut beberapa penyebab yang perlu diwaspadai, berdasarkan informasi dari WebMD dan Mayo Clinic:

1. Diabetes: Gejala Awal yang Sering Terlewatkan

Sering buang air kecil dengan volume urin yang banyak bisa menjadi gejala awal diabetes tipe 1 dan tipe 2. Tubuh berupaya membuang kelebihan glukosa melalui urin. Jika Anda sering merasa haus dan sering buang air kecil, segera periksa kadar gula darah Anda.

2. Masalah Prostat: Khusus untuk Pria

Pada pria, beser seringkali dikaitkan dengan pembesaran prostat jinak (BPH). Prostat yang membesar menekan uretra, saluran yang mengalirkan urin, sehingga menyebabkan iritasi pada kandung kemih dan meningkatkan frekuensi buang air kecil.

Penyebab pasti BPH belum sepenuhnya dipahami, tetapi faktor usia dan perubahan hormon testosteron diduga berperan penting.

3. Infeksi Saluran Kemih (ISK): Infeksi yang Menyebabkan Iritasi

ISK merupakan penyebab umum beser. Infeksi bakteri pada organ sistem kemih (ginjal, ureter, kandung kemih, uretra) menyebabkan iritasi dan meningkatkan keinginan untuk buang air kecil. ISK sering disertai dengan gejala lain seperti nyeri saat buang air kecil dan urine keruh.

4. Efek Diuretik: Waspada Konsumsi Cairan dan Obat-obatan

Konsumsi kafein, alkohol, dan obat-obatan diuretik dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil. Diuretik meningkatkan pengeluaran sodium dalam urin, yang dapat menyebabkan dehidrasi dan gejala lain seperti pusing, nyeri, dan mual.

5. Kehamilan: Perubahan Fisiologis yang Normal

Selama kehamilan, rahim yang membesar menekan kandung kemih, menyebabkan ibu hamil sering buang air kecil. Frekuensi ini cenderung lebih tinggi pada trimester pertama dan ketiga.

6. Nyeri Kandung Kemih (Sistitis Interstisial): Kondisi Kronis yang Membutuhkan Perhatian

Sistitis interstisial adalah kondisi kronis yang menyebabkan peradangan pada dinding kandung kemih. Gejalanya termasuk sering buang air kecil dengan volume sedikit dan nyeri pada kandung kemih dan daerah pinggul.

7. Hiperkalsemia: Kadar Kalsium yang Berlebihan

Hiperkalsemia, kondisi dengan kadar kalsium darah di atas normal (lebih dari 10,4 mg/dL), juga bisa menyebabkan sering buang air kecil. Gejala lain meliputi rasa haus yang berlebihan, sakit perut, mual, muntah, sembelit, nyeri tulang dan otot, denyut nadi cepat atau tidak teratur, kebingungan, kelelahan, dan depresi.

Cara Mengatasi Beser: Langkah-langkah yang Efektif

Pengobatan beser bergantung pada penyebabnya. Jika disebabkan oleh diabetes, misalnya, pengobatan terfokus pada pengendalian kadar gula darah. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi frekuensi buang air kecil:

1. Pelatihan Kandung Kemih: Meningkatkan Kapasitas

Pelatihan kandung kemih melibatkan peningkatan bertahap waktu antara kunjungan ke kamar mandi. Cara ini membantu melatih kandung kemih untuk menahan urin lebih lama, mengurangi frekuensi buang air kecil. Proses ini membutuhkan waktu sekitar 12 minggu.

2. Latihan Kegel: Memperkuat Otot Panggul

Latihan Kegel memperkuat otot-otot dasar panggul yang mendukung kandung kemih dan uretra. Latihan ini meningkatkan kontrol kandung kemih dan mengurangi keinginan untuk buang air kecil. Lakukan 3 kali sehari, masing-masing selama 5 menit.

3. Memantau Asupan Cairan: Cukup, Tapi Bijak

Minum cukup air penting untuk mencegah dehidrasi dan menjaga kesehatan saluran kemih. Namun, hindari minum banyak air sebelum tidur untuk mengurangi frekuensi buang air kecil di malam hari.

4. Modifikasi Pola Makan: Hindari Iritan

Hindari makanan dan minuman yang dapat mengiritasi kandung kemih, seperti kafein, alkohol, dan minuman bersoda. Konsumsi makanan tinggi serat untuk mencegah sembelit, yang dapat memperburuk gejala.

Kesimpulannya, beser bisa menjadi tanda masalah kesehatan yang serius. Jika Anda mengalami beser yang sering dan mengganggu, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *