Ancaman Aksi Brutal Driver Ojol Jakarta: Tolak Dialog Damai

Mediakabar.com | Portal Berita Terfaktual

Asosiasi ojek online (ojol) Garda Indonesia kembali mengancam akan menggelar aksi protes besar-besaran di Jakarta pada Selasa, 20 Mei mendatang. Kali ini, aksi tersebut dijanjikan akan lebih ‘brutal’ dibandingkan aksi-aksi sebelumnya, dengan tujuan agar tuntutan mereka didengar oleh pemerintah dan perusahaan aplikasi ojek online.

Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, menyatakan bahwa aksi ini akan disertai dengan seruan kepada para mitra driver untuk mematikan aplikasi mereka secara serentak. Ia menegaskan penolakan terhadap aksi damai yang dianggap sebagai bentuk “penjilatan” terhadap aplikator dan menyatakan perang terhadap mereka yang dianggap berseberangan dengan gerakan ini. Pernyataan lengkapnya: “Tidak ada lagi aksi damai aplikator, cepu aplikator dan komunitas binaan aplikator, wajib kita lawan dan perangi!”

Rencana aksi besar-besaran ini telah disusun jauh sebelum Lebaran. Igun berharap aksi keras ini akan mampu menekan pemerintah dan perusahaan ojek online untuk memenuhi tuntutan para pengemudi ojek online yang disebutnya sebagai “pasukan hijau”. Ia menyerukan perlawanan terhadap pihak-pihak yang dianggap sebagai “antek-antek aplikator”. Pernyataan provokatifnya: “Seluruh ojol pejuang kibarkan panji-panji perang dapat melawan aplikator zalim, melawan ojol antek-antek aplikator, melawan ojol-ojol penjilat aplikator, tandai mereka para antek dan penjilat aplikator, wajib dibasmi!”

Tuntutan Garda Indonesia

Garda Indonesia menuntut tiga hal utama: payung hukum yang melindungi pekerja ojek online, revisi persentase potongan aplikasi dari 40% menjadi 10%, dan penghapusan skema tarif murah seperti “aceng” atau “slot”. Ketiga tuntutan ini sebenarnya telah disampaikan dalam demonstrasi-demonstrasi sebelumnya, namun karena belum ada respons yang memuaskan, Garda Indonesia memutuskan untuk melakukan aksi yang lebih besar dan lebih keras.

Kekecewaan Garda Indonesia terhadap kurangnya respon pemerintah dan perusahaan aplikasi mengarah pada aksi yang dijanjikan lebih ‘brutal’ dan meluas. Mereka menyatakan akan melawan apa yang disebutnya sebagai “arogansi korporat asing” dan “antek-anteknya”, termasuk yang diduga melibatkan “oknum intelijen hitam”. Pernyataan Igun: “Garda Indonesia melawan arogansi korporat asing, aplikator asing beserta antek-anteknya, (termasuk) oknum intelijen hitam kaki tangan aplikator asing.”

Latar Belakang Aksi

Aksi ini merupakan puncak dari serangkaian tuntutan yang telah lama diajukan oleh Garda Indonesia dan kelompok ojek online lainnya. Mereka merasa bahwa persyaratan kerja yang ada saat ini tidak adil dan merugikan para pengemudi. Potongan yang tinggi dari pendapatan mereka, dikombinasikan dengan sistem tarif yang fluktuatif, menimbulkan kesulitan ekonomi bagi banyak pengemudi ojek online.

Perlu diteliti lebih lanjut mengenai klaim keterlibatan “oknum intelijen hitam”. Pernyataan ini membutuhkan bukti dan investigasi yang lebih mendalam untuk memastikan kebenarannya. Hal ini penting agar tidak terjadi fitnah dan penggunaan isu yang menyesatkan.

Dampak Potensial Aksi

Aksi protes yang direncanakan Garda Indonesia berpotensi menimbulkan gangguan signifikan terhadap layanan transportasi online di Jakarta. Pematian aplikasi secara serentak dapat menyebabkan kesulitan bagi masyarakat yang mengandalkan ojek online untuk mobilitas sehari-hari. Pemerintah perlu mempersiapkan langkah antisipasi untuk meminimalkan dampak negatif aksi tersebut.

Selain itu, penting bagi semua pihak untuk mencari solusi melalui dialog dan negosiasi, sebelum aksi protes tersebut benar-benar terjadi. Hal ini untuk menghindari eskalasi konflik dan kerugian yang lebih besar bagi semua pihak yang terlibat.

Kesimpulannya, aksi protes yang direncanakan Garda Indonesia merupakan sebuah tantangan serius bagi pemerintah dan perusahaan aplikasi ojek online. Penyelesaian yang adil dan berkelanjutan diperlukan untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh para pengemudi ojek online, serta menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban umum.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *