Viral di media sosial, sebuah video memperlihatkan sekelompok pendaki yang dengan sengaja menginjak-injak Situs Watu Kenteng di Gunung Merbabu. Situs ini dikenal keramat dan memiliki nilai sejarah bagi masyarakat sekitar. Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @jejakbackpacker, menunjukkan rombongan pendaki mengabaikan pembatas yang telah dipasang di sekitar situs tersebut.
Dalam video terlihat jelas para pendaki berpose untuk swafoto di atas Watu Kenteng, sebuah batu lumpang yang dianggap sebagai tempat ritual suci di masa lampau. Beberapa pendaki duduk, beberapa berdiri, semua tampak tanpa rasa hormat terhadap nilai sejarah dan spiritual situs tersebut. Salah satu pendaki bahkan terdengar memberi aba-aba, “Lagi, lagi, lagi, lagi. Semuanya satu dua tiga. Oke,” saat pengambilan foto berlangsung.
Tindakan para pendaki ini menuai kecaman luas di media sosial. Banyak netizen mengecam perilaku tidak bertanggung jawab tersebut dan meminta pihak berwenang untuk menindak tegas para pelaku. Perilaku ini dianggap sebagai tindakan vandalisme dan penghinaan terhadap situs bersejarah dan keramat.
Penelusuran Pihak Taman Nasional Gunung Merbabu
Menanggapi viralnya video tersebut, pihak Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) langsung bergerak cepat melakukan penelusuran. Kasubbag Tata Usaha BTNGMb, Nurpana Sulaksono, menyatakan bahwa pihaknya telah menghubungi beberapa akun media sosial yang mengunggah video tersebut untuk meminta informasi lebih lanjut. Namun, hingga saat ini belum ada respon dari akun-akun tersebut.
Penelusuran dilakukan untuk mengidentifikasi rombongan pendaki yang terlibat dan mengetahui jalur pendakian yang mereka gunakan. BTNGMb akan memeriksa data booking online untuk membantu proses identifikasi. “Karena kalau sudah di atas kan sudah kumpul itu, dari Thekelan, Wekas, kemudian Swanting itu kan kumpul. Jadi kita masih belum tahu pendaki itu dari mana?,” jelas Nurpana Sulaksono.
Proses identifikasi ini penting untuk memberikan sanksi dan edukasi kepada para pendaki yang terlibat. Pihak BTNGMb berharap dapat mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang. Mereka juga akan menindak tegas siapapun yang terbukti melakukan pelanggaran aturan di kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu.
Nilai Sejarah dan Kebudayaan Situs Watu Kenteng
Situs Watu Kenteng terletak di puncak Kenteng Songo. BTNGMb telah memasang pagar di sekeliling situs ini untuk mencegah kerusakan akibat terinjak-injak atau vandalisme. Hal ini dilakukan karena situs tersebut memiliki nilai sejarah yang belum terungkap sepenuhnya dan dianggap sakral oleh masyarakat lokal.
Keberadaan pagar bertujuan untuk melindungi situs dari kerusakan dan menjaga kelestariannya bagi generasi mendatang. Harapannya, tindakan pencegahan ini dapat menghindarkan situs dari kerusakan dan vandalisme, seperti yang terjadi dalam insiden viral tersebut. Tindakan para pendaki tersebut jelas-jelas mengabaikan upaya pelestarian situs bersejarah dan budaya ini.
Kasus ini menyoroti pentingnya edukasi dan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian situs-situs bersejarah dan budaya. Tidak hanya di Gunung Merbabu, tetapi juga di seluruh wilayah Indonesia. Pendaki diharapkan memiliki kesadaran dan tanggung jawab untuk menjaga lingkungan dan menghormati nilai-nilai budaya yang ada di tempat-tempat yang mereka kunjungi.
Kejadian ini juga menjadi pengingat pentingnya pengawasan dan penegakan aturan di kawasan konservasi. Pentingnya kerja sama antara pihak pengelola, petugas keamanan dan para pendaki untuk menjaga kelestarian alam dan budaya Indonesia.
Semoga kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, dan ke depannya tidak akan terulang lagi kejadian serupa. Mari kita jaga bersama warisan budaya dan alam Indonesia untuk generasi mendatang.
Artikel ini telah naik di detikJateng.