Berita  

Direktur JakTV Sakit, Kejagung Beri Tahanan Kota Sebagai Alternatif

Mediakabar.com | Portal Berita Terfaktual

Direktur Pemberitaan JakTV, Tian Bahtiar, kini menjadi tahanan kota setelah sebelumnya ditahan Kejaksaan Agung (Kejagung) sebagai tersangka dalam kasus permufakatan jahat terkait kasus suap vonis lepas korupsi ekspor minyak goreng.

Pengalihan status penahanan Tian dikonfirmasi Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar. “TB sudah dialihkan penahanannya menjadi tahanan kota sejak Kamis sore, karena alasan sakit,” ujar Harli.

Kasus ini melibatkan tiga tersangka, salah satunya Tian Bahtiar. Ketiganya diduga merintangi penyidikan Kejagung dalam kasus timah dan impor gula. Peran Tian diduga berkaitan dengan upaya mempengaruhi opini publik melalui pemberitaan di JakTV.

Tuduhan Perintangan Penyidikan

Tian Bahtiar diduga mengubah opini masyarakat melalui konten berita JakTV mengenai kasus korupsi komoditas timah di wilayah IUP PT Pertamina dan kasus impor gula dengan tersangka Tom Lembong.

Menurut Abdul Qohar, perbuatan Tian termasuk perintangan penyidikan, penuntutan, atau pemeriksaan di pengadilan. Hal ini merupakan pelanggaran serius yang dapat berdampak pada proses penegakan hukum.

Dampak Kasus Terhadap Kepercayaan Publik

Kasus ini menimbulkan pertanyaan mengenai independensi media dan potensi manipulasi informasi untuk kepentingan tertentu. Peran media massa yang idealnya sebagai pengawas terancam ternodai oleh tindakan individu yang menyalahgunakan wewenang.

Kejagung perlu memastikan proses hukum berjalan transparan dan akuntabel untuk mengembalikan kepercayaan publik. Investigasi yang menyeluruh dan tuntas sangat penting untuk mengungkap seluruh jaringan dan motif di balik kasus ini.

Tanggapan Dewan Pers

Dewan Pers telah mengeluarkan pernyataan terkait penetapan Tian Bahtiar sebagai tersangka. Pernyataan tersebut menekankan pentingnya menjaga etika jurnalistik dan integritas media dalam menjalankan tugasnya.

Pernyataan Dewan Pers diharapkan dapat menjadi pengingat bagi seluruh insan media untuk senantiasa menjunjung tinggi profesionalitas dan menghindari tindakan yang dapat merusak kredibilitas pers.

Kesimpulan

Kasus Tian Bahtiar ini menyoroti pentingnya menjaga integritas dalam proses penegakan hukum dan peran media. Transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci dalam mengembalikan kepercayaan publik. Semoga kasus ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *