Manajer Ungkap Kronologi Meninggalnya Penyanyi Berbakat Ricky Siahaan

Mediakabar.com | Portal Berita Terfaktual

Berita duka menyelimuti dunia musik Indonesia. Ricky Siahaan, gitaris band metal ternama Seringai, meninggal dunia pada 19 April 2025 di Tokyo, Jepang, tepat setelah menyelesaikan penampilan terakhir bandnya dalam tur Asia.

Manajer Seringai, Wendi Putranto, mengungkapkan kronologi kepergian Ricky kepada awak media setelah jenazah tiba di RSPAD Gatot Subroto pada Kamis (24/4) malam. Menurut Wendi, Ricky kolaps di belakang panggung setelah penampilan terakhirnya. Ia langsung mendapatkan pertolongan pertama dari seorang dokter yang juga merupakan promotor acara tersebut.

Sayangnya, upaya penyelamatan tersebut tidak berhasil. Ricky dinyatakan meninggal dunia pukul 21.30 waktu Tokyo. Tur Seringai yang dimulai 10 April di Taiwan dan berakhir di Tokyo, berlangsung selama 10 hari dengan total 5 pertunjukan, tiga di Taiwan dan dua di Tokyo. Ricky tampak sehat dan menikmati setiap penampilannya hingga hari terakhir.

Kronologi Kepergian Ricky Siahaan

Wendi menjelaskan, “Gitaris kami Ricky Siahaan wafat pada tanggal 19 April jam 21.30 waktu Tokyo, lokasi terakhir dari tur Seringai yang dimulai tanggal 10 April lalu dan selesai tanggal 21 April 2025.” Ia menambahkan bahwa Ricky kolaps di belakang panggung setelah konser terakhir di Tokyo. Promotor, yang juga seorang dokter, segera memberikan pertolongan pertama sebelum Ricky dilarikan ke rumah sakit.

Meskipun telah mendapatkan pertolongan medis secepatnya, nyawa Ricky tak tertolong. Seringai sendiri telah merilis pernyataan resmi pada Rabu (23/4), mengkonfirmasi penyebab kematian Ricky adalah serangan jantung. Ini bukan serangan jantung pertama yang dialami Ricky.

Wendi mengungkapkan, “Beliau pernah kena serangan jantung di tahun 2014, ketika kemarin kolaps di Jepang, seharusnya ada prosedural autopsi ya. Tapi ketika istri datang ke sana, bertemu dengan pihak kepolisian dan rumah sakit, menjelaskan riwayat penyakit almarhum, akhirnya dari pihak Jepang sendiri dan pihak kepolisian [bilang] ‘OK, tidak perlu autopsi’.”

Keputusan untuk tidak melakukan autopsi mempercepat proses pemulangan jenazah Ricky ke Indonesia. Awalnya, jenazah dijadwalkan tiba pada Jumat (25/4), namun akhirnya sampai lebih cepat, Kamis (24/4). Wendi menambahkan bahwa sebelum berangkat tur, Ricky dalam keadaan sehat dan sangat menikmati rangkaian pertunjukan.

Riwayat Penyakit Jantung Ricky Siahaan

Ricky Siahaan diketahui memiliki riwayat penyakit jantung sejak tahun 2014. Pada saat itu, ia menjalani pemasangan dua ring jantung. Setelah menjalani prosedur tersebut, kondisi kesehatannya tampak membaik hingga kejadian di Jepang. Serangan jantung yang dialaminya di Tokyo merupakan serangan jantung kedua dalam hidupnya.

“Setelah serangan pertama itu, beliau sempat menggunakan ring [jantung], ada dua ring, dan setelah itu tidak ada apa-apa,” ungkap Wendi. Meskipun memiliki riwayat penyakit jantung, kepergian Ricky tetap mengejutkan banyak pihak, mengingat ia tampak sehat dan bersemangat selama tur.

Pemakaman Ricky Siahaan

Jenazah Ricky Siahaan disemayamkan di Rumah Duka Sentosa RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Ibadah penghiburan dan acara adat akan digelar sebelum acara penutupan peti dan ibadah pelepasan pada Sabtu (26/4) pagi. Ricky akan dimakamkan di San Diego Hills Memorial Park, Karawang Barat, pada Sabtu (26/4) pukul 14.00 WIB.

Kepergian Ricky Siahaan meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, rekan-rekan band, dan para penggemarnya. Ia dikenang sebagai sosok musisi berbakat dan berdedikasi tinggi. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan.

Berita ini juga menimbulkan pertanyaan mengenai pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung. Meskipun telah menjalani perawatan, risiko serangan jantung tetap ada dan perlu diwaspadai.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *