Sepeda motor merupakan kendaraan yang sangat populer di Indonesia, digunakan untuk berbagai keperluan sehari-hari, mulai dari bekerja hingga berwisata. Keunikannya terletak pada desainnya yang ringkas dan kemampuannya bermanuver di jalanan yang padat. Namun, kemampuan manuver ini juga bisa menjadi faktor risiko jika tidak diimbangi dengan teknik berkendara yang benar, terutama saat berboncengan.
Berbeda dengan mobil yang umumnya memiliki ruang lebih luas dan fitur keamanan yang lebih lengkap, sepeda motor hanya memiliki dua tempat duduk. Hal ini membuat berboncengan menjadi aktivitas yang memerlukan kewaspadaan ekstra bagi pengendara dan penumpang. Keselamatan dan keamanan menjadi prioritas utama saat berkendara berboncengan.
Tidak hanya kondisi sepeda motor yang harus prima, pengendara juga harus menguasai teknik berkendara yang aman. Mengetahui dan menerapkan teknik berkendara yang baik akan membuat perjalanan lebih nyaman dan meminimalisir risiko kecelakaan. Pengendara perlu memastikan rem berfungsi dengan baik, lampu menyala, dan ban dalam kondisi terawat. Perawatan rutin menjadi kunci penting dalam menjaga performa sepeda motor.
Safety Riding Development Section Head PT. Daya Adicipta Motora (DAM), Ludhy Kusuma, menekankan bahwa risiko kecelakaan saat berboncengan sama besarnya bagi pengendara dan penumpang. Oleh karena itu, kedua pihak memiliki tanggung jawab yang sama dalam menjaga keselamatan. Penggunaan perlengkapan berkendara yang lengkap merupakan langkah awal yang sangat penting.
Helm, jaket, sarung tangan, celana panjang, dan sepatu merupakan perlengkapan wajib yang harus digunakan baik oleh pengendara maupun penumpang. Helm berfungsi melindungi kepala dari benturan, sementara jaket dan sarung tangan melindungi kulit dari gesekan jika terjadi kecelakaan. Celana panjang dan sepatu memberikan perlindungan tambahan pada kaki dan tungkai.
Kapasitas ideal untuk berboncengan adalah maksimal dua orang: pengendara dan satu penumpang. Menambahkan penumpang lebih dari itu akan sangat membahayakan karena dapat mengganggu keseimbangan dan manuver sepeda motor. Penumpang juga harus memastikan dapat memegang tubuh pengendara dengan erat untuk menjaga keseimbangan.
Postur Berkendara yang Aman untuk Penumpang
Postur tubuh penumpang sangat berpengaruh pada keselamatan dan kenyamanan berkendara. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh penumpang:
1. Pegangan yang Tepat
Penumpang harus memegang erat pinggang pengendara, bukan pegangan motor (behel). Pegangan pada pinggang memungkinkan penumpang untuk mengikuti gerakan motor dengan lebih baik, terutama saat berbelok atau melewati jalan yang tidak rata. Berpegangan pada behel justru dapat mengganggu keseimbangan dan meningkatkan risiko terjatuh.
2. Posisi Lutut yang Benar
Ujung lutut penumpang sebaiknya menempel pada pinggul pengendara. Posisi ini membantu menjaga keseimbangan dan mengurangi guncangan yang diterima penumpang. Hindari membuka lutut, karena hal ini dapat mengurangi stabilitas dan meningkatkan risiko kecelakaan.
3. Kaki yang Terpasang dengan Aman
Kedua kaki penumpang harus selalu bertumpu pada pijakan kaki (footstep) di belakang. Jangan biarkan kaki menggantung, karena dapat berisiko tersangkut pada rantai motor atau terbentur oleh kendaraan lain. Hal ini juga akan membuat penumpang lebih sulit untuk menjaga keseimbangan.
Selain memperhatikan postur tubuh, pengendara dan penumpang juga harus menghindari penggunaan gadget selama berkendara. Konsentrasi penuh pada jalan sangat penting untuk menghindari kecelakaan. Berkendara dengan aman dan bertanggung jawab merupakan tanggung jawab bersama, baik pengendara maupun penumpang.
Ingatlah bahwa keselamatan bukan hanya tanggung jawab pengendara, tetapi juga penumpang. Dengan saling memperhatikan dan menerapkan teknik berkendara yang aman, perjalanan berboncengan akan lebih nyaman dan terhindar dari risiko kecelakaan.
Kesimpulannya, berkendara berboncengan membutuhkan kesadaran dan kerjasama antara pengendara dan penumpang untuk memastikan keselamatan. Dengan memperhatikan kondisi sepeda motor, teknik berkendara, serta postur tubuh yang tepat, risiko kecelakaan dapat diminimalisir.