Chery, pabrikan otomotif asal Tiongkok, resmi memperkenalkan merek baru mereka, Lepas, pada International Business Summit 2025 di Wuhu, Anhui, China. Nama “Lepas,” yang identik dengan bahasa Indonesia, menarik perhatian karena maknanya yang ambigu: lolos atau terbebas. Namun, arti sebenarnya di balik nama merek ini jauh lebih kompleks dan terencana.
Deputy CEO of Lepas, Wei Zhong, menjelaskan bahwa nama Lepas merupakan gabungan dari unsur-unsur yang merepresentasikan citra merek. “Le” berasal dari “Leap” (melompat) atau “Leopard” (macan tutul), yang melambangkan kelincahan dan dinamika. Sementara “Pas” berasal dari “Passion” (gairah) atau semangat. Lepas menggabungkan teknologi terdepan industri otomotif China untuk menciptakan produk yang cerdas, aman, dan nyaman bagi konsumen.
Wei Zhong menambahkan bahwa merek Lepas menyampaikan gagasan tentang gaya hidup. Merek ini ingin menghubungkan konsumen dengan kehidupan, karier, dan hobi mereka, memberikan nilai tambah dengan membuat konsumen merasa dipahami dan dihargai. Hal ini menunjukkan strategi branding yang berfokus pada pengalaman dan emosi konsumen, bukan hanya spesifikasi teknis kendaraan.
Ekspansi Chery dan Portofolio Merek
Dengan hadirnya Lepas, Chery kini memiliki enam merek otomotif: Chery, Exeed, Omoda, Jaecoo, iCar, dan Lepas. Setiap merek kemungkinan besar menyasar segmen pasar yang berbeda, menciptakan diversifikasi produk dan jangkauan yang lebih luas. Peluncuran Lepas juga ditandai dengan pameran beberapa model kendaraan, seperti Lepas L6, L4, dan flagship L8. Ini menunjukkan keseriusan Chery dalam membangun merek Lepas sebagai pemain utama dalam industri otomotif.
Lepas di Indonesia: Target Pasar dan Strategi Pemasaran
Lepas dijadwalkan masuk pasar Indonesia pada kuartal kedua atau ketiga tahun ini. Sales Director PT Chery Sales Indonesia (CSI), Budi Darmawan, mengonfirmasi hal tersebut. Lepas akan menyasar segmen anak muda yang menginginkan kendaraan yang stylish dan modern. Ini merupakan strategi yang cerdas karena pasar otomotif Indonesia memiliki segmen anak muda yang cukup besar dan dinamis.
Budi Darmawan juga menjelaskan strategi pemasaran Lepas di Indonesia. “Jadi nanti kita punya tiga brand di Indonesia. Chery, Lepas, dan Jaecoo. Lepas untuk segmen anak muda, kalau Chery untuk segmen yang lebih mature (dewasa).” Ini menunjukkan diferensiasi yang jelas antara merek Chery dan Lepas untuk menjangkau target pasar yang berbeda.
Terkait penyebutan nama merek, Budi memastikan bahwa di Indonesia, merek ini akan tetap disebut “Le-pas,” mengikuti pelafalan bahasa Indonesia. “Untuk penyebutan di Indonesia tetap Lepas ya. Karena kan tergantung pronunciation (cara mengucapkan atau melafalkan). Memang tadi pembawa acara (dalam bahasa Inggris) menyebutnya dengan kata ‘Li-pes’, tapi kan pronunciation masing-masing orang berbeda. Jadi ketika masuk Indonesia, disebutnya tetap ‘Le-pas’ ya,” jelas Budi.
Analisis Pasar dan Potensi Lepas di Indonesia
Strategi Chery untuk membawa Lepas ke Indonesia cukup menarik. Memasuki segmen anak muda dengan desain yang berani dan modern merupakan langkah tepat mengingat tren pasar otomotif saat ini. Namun, persaingan di segmen ini cukup ketat. Lepas harus mampu menawarkan keunggulan yang kompetitif, baik dari segi desain, fitur, teknologi, maupun harga, agar dapat bersaing dengan merek-merek lain yang telah lebih dulu hadir.
Kehadiran Lepas L8 sebagai model flagship yang pertama kali diluncurkan di Indonesia juga menunjukkan ambisi Chery untuk bersaing di segmen atas. Model ini diharapkan mampu menarik perhatian konsumen yang mencari kendaraan dengan fitur dan teknologi canggih. Namun, harga akan menjadi faktor kunci kesuksesan Lepas L8 di pasar Indonesia.
Secara keseluruhan, peluncuran merek Lepas merupakan langkah strategis Chery untuk memperluas pangsa pasar dan memperkuat posisinya di industri otomotif global. Kesuksesan Lepas di Indonesia akan bergantung pada kemampuannya untuk memahami dan memenuhi kebutuhan konsumen, serta menawarkan produk dan layanan yang unggul.
