Azura (18), dengan kemeja pink cerahnya, memancarkan optimisme saat mengikuti Ujian Tertulis Berbasis Tes Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK SNBT) 2025 di Universitas Indonesia (UI) pada Rabu (23/4/2025). Senyumnya merefleksikan harapan besar untuk diterima di kampus impiannya.
Ia adalah satu dari ratusan ribu peserta UTBK SNBT 2025 yang berjuang meraih mimpi. Didampingi orangtuanya, Deny (54) dan Nila (54), Azura tiba di Fakultas Hukum UI satu jam sebelum ujian dimulai. Dukungan orangtua terbukti sangat berarti baginya untuk mengurangi rasa gugup.
Kehadiran kedua orangtuanya bukan sekadar untuk mengantarkan, tetapi juga sebagai bentuk dukungan moral yang sangat berharga. Mereka duduk di dekatnya, menemani Azura dengan membawa bekal berupa kue kering. Dukungan orangtua ini memberikan rasa tenang dan mengurangi kecemasan Azura menghadapi ujian yang menentukan masa depannya.
Azura memilih program studi Ilmu Administrasi Fiskal dan Ilmu Administrasi Niaga UI. Meskipun memenuhi syarat untuk mendaftar melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025 di Universitas Negeri Makassar (UNM), ia memilih jalur UTBK SNBT untuk mengejar mimpinya kuliah di UI.
Keputusan ini menunjukkan tekad dan kepercayaan diri Azura yang tinggi. Ia telah mempersiapkan diri dengan matang selama beberapa bulan, termasuk mengikuti bimbingan belajar dan survei lokasi ujian. Persiapan yang matang ini memberikannya rasa percaya diri untuk menghadapi tantangan UTBK SNBT 2025.
Tantangan dan Persaingan di UTBK SNBT 2025
Kompetisi untuk masuk UI sangat ketat. Sebagai gambaran, pada SNBT 2024, program studi Ilmu Administrasi Fiskal UI memiliki 1.439 pendaftar, dengan hanya 57 orang yang diterima. Situasi serupa terjadi pada program studi Ilmu Administrasi Niaga UI, yang menerima 57 mahasiswa dari 1.700 pendaftar. Persaingan yang ketat ini menuntut persiapan yang matang dan strategi yang tepat dari para peserta.
UI sendiri bertindak sebagai koordinator UTBK SNBT 2025 di empat lokasi: UI Depok, UI Salemba, Politeknik Negeri Jakarta, dan Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta. Sebanyak 55.213 peserta mengikuti ujian di keempat lokasi tersebut. Jumlah peserta yang besar ini semakin memperkuat gambaran persaingan yang ketat dalam seleksi masuk perguruan tinggi negeri.
Dukungan Keluarga sebagai Pilar Kesuksesan
Deny, ayah Azura, mengungkapkan rasa syukur dan harapannya agar Azura dapat menjalani ujian dengan lancar. Kehadirannya dan istri bukan hanya untuk memastikan Azura tiba tepat waktu, namun juga untuk memberikan dukungan moral yang kuat. Doa dan dukungan keluarga merupakan bagian penting dari perjalanan Azura meraih mimpinya.
Kisah Azura mencerminkan perjuangan banyak calon mahasiswa yang bermimpi kuliah di perguruan tinggi negeri favorit. Mereka berjuang keras, didukung keluarga, dan menghadapi persaingan yang ketat. Semoga kisah ini menginspirasi calon mahasiswa lain untuk tetap gigih dan pantang menyerah dalam mengejar cita-cita.
Selain persiapan akademik, faktor mental juga sangat penting. Mengurangi stres dan menjaga kesehatan fisik dan mental selama masa persiapan ujian sangatlah penting. Dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar berperan besar dalam menjaga kondisi mental para calon mahasiswa.
Sukses tidak hanya ditentukan oleh nilai akademis semata, tetapi juga oleh faktor lain seperti mental, kesehatan, dan dukungan lingkungan. Azura, dengan persiapan matang dan dukungan keluarga, menjadi contoh bagaimana kesuksesan diraih melalui kerja keras, tekad yang kuat, dan dukungan orang-orang terdekat.
