Enam Laptop dan Printer HP Rakit Batam: Inovasi Teknologi Lokal

Mediakabar.com | Portal Berita Terfaktual

Hewlett-Packard (HP), vendor laptop terkemuka, resmi mengoperasikan pabrik perakitan laptop dan printer di Batam, Kepulauan Riau pada Kamis, 24 April 2025. Pabrik ini merupakan hasil kolaborasi strategis HP dengan PT Sat Nusapersada, sebuah langkah nyata dalam mendukung regulasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) pemerintah Indonesia.

Kerja sama ini menandai komitmen HP terhadap pertumbuhan ekonomi lokal dan kepatuhan terhadap aturan TKDN. Regulasi ini mewajibkan produsen asing untuk memenuhi persentase tertentu kandungan lokal dalam produk yang dipasarkan di Indonesia. Persyaratan ini mencakup aspek perangkat keras, perangkat lunak, dan investasi.

Sejak 2022, Kementerian Perindustrian menetapkan TKDN laptop di atas 25 persen, terutama untuk pengadaan barang dan jasa pemerintah. Meskipun peresmiannya baru dilakukan April 2025, pabrik ini telah beroperasi beberapa bulan sebelumnya, memproduksi enam produk HP.

Keenam produk tersebut terdiri dari tiga model laptop dan tiga printer. Rinciannya adalah: HP 240R G9 Notebook PC (Intel Core i3) dengan TKDN 27,88 persen, HP 240R G89 Notebook PC (Intel Core i5) 27 persen, dan HP 240R G9 Notebook PC (Intel Core i7) 26,45 persen. Untuk printer, ada HP Smart Tank 523 (33,23 persen), HP Smart Tank 583 (33,06 persen), dan HP Smart Tank 215 (33,25 persen).

Baik HP maupun PT Sat Nusapersada belum merinci komponen lokal yang digunakan. Mereka hanya memastikan bahwa proses pengujian dan perakitan mengikuti standar global dan regulasi pemerintah Indonesia. HP Indonesia menegaskan bahwa tidak ada perbedaan spesifikasi antara produk global dan produk rakitan lokal.

Saat ini, produksi masih terbatas pada beberapa model saja. Namun, langkah ini menunjukkan potensi peningkatan produksi dan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian Indonesia di masa depan. Ekspansi ke model lain diharapkan terjadi seiring meningkatnya permintaan dan optimalisasi lini produksi.

Alasan Pemilihan Batam

Juliana Cen, Managing Director HP Indonesia, menjelaskan pemilihan Batam didasarkan pada beberapa faktor kunci. Batam memiliki nilai strategis karena keberadaan mitra bisnis yang berpengalaman di bidang manufaktur elektronik, seperti PT Sat Nusapersada.

Keunggulan daya saing Batam, serta kualitas sumber daya manusia (SDM) yang terampil juga menjadi pertimbangan penting. Ketersediaan infrastruktur pendukung industri dan akses ke pasar regional juga menjadi faktor penentu dalam keputusan ini.

Selain itu, Batam juga menawarkan kemudahan logistik dan akses yang strategis ke pasar Asia Tenggara. Hal ini memungkinkan HP untuk mendistribusikan produknya dengan lebih efisien ke berbagai negara di kawasan tersebut.

Juliana menekankan pentingnya skala produksi (scaling), keahlian, dan talenta yang memadai sebagai faktor pendukung keberhasilan operasi pabrik di Batam. Keberadaan perusahaan manufaktur yang sudah mapan di Batam memberikan keuntungan sinergi dan kemudahan kolaborasi.

Dengan beroperasinya pabrik ini, HP tidak hanya memenuhi kewajiban TKDN, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan keterampilan SDM lokal melalui pelatihan dan transfer teknologi. Hal ini dapat mendorong pertumbuhan industri teknologi di Indonesia dan menciptakan lapangan kerja baru. Lebih lanjut, pabrik ini juga dapat menarik investor asing lainnya untuk berinvestasi di Indonesia, yang akhirnya akan memperkuat perekonomian nasional.

Keberhasilan HP dalam membangun pabrik di Batam diharapkan dapat menjadi contoh bagi perusahaan multinasional lainnya untuk turut serta berpartisipasi dalam meningkatkan kandungan lokal dan memajukan industri dalam negeri. Perlu adanya dukungan berkelanjutan dari pemerintah untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan mendorong pertumbuhan industri manufaktur di Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *