Berita  

Kekejaman di Serang: Pria Mutilasi Kekasih Hamilnya

Mediakabar.com | Portal Berita Terfaktual

Sebuah kasus mutilasi yang menggemparkan terjadi di Kabupaten Serang, Banten. Korban, SA (19) yang tengah hamil, ditemukan dalam kondisi mengenaskan: tanpa kepala, tangan, dan kaki. Pelaku, ML (23), telah ditangkap dan mengakui perbuatannya.

Menurut Kasatreskrim Polresta Serang Kota, Kompol Salahuddin, pelaku mengajak korban bertemu di daerah Panenjoan untuk membicarakan kehamilan SA. Namun, ini hanyalah modus. Pelaku sebenarnya telah merencanakan pembunuhan tersebut.

Pada Minggu, 13 April 2024, ML menjemput SA di rumah kakeknya di Kecamatan Ciomas dengan dalih ingin mengajak makan bakso. Setelah itu, ia membawa SA ke Gunung Kupa di Kecamatan Gunungsari, dengan alasan ingin melakukan COD (Cash On Delivery) barang.

Di lokasi yang terpencil, jauh dari pemukiman warga, SA memohon kepada ML untuk menikahinya. Namun, ML menolak permintaan tersebut. Keengganan ML untuk bertanggung jawab atas kehamilan SA memicu kemarahannya.

Di tengah perkebunan karet, ML semakin jauh membawa SA ke area perkebunan yang lebih sepi. Di sinilah, ML membunuh SA dengan kejam. Setelah pembunuhan, ML melakukan mutilasi terhadap jasad SA, memisahkan kepala, tangan, dan kaki korban dari tubuhnya.

Kronologi Penemuan Mayat

Mayat SA pertama kali ditemukan oleh warga pada Jumat, 18 Mei 2024, sekitar pukul 17.00 WIB. Warga yang tengah membabat rumput di dekat sawah di Desa Gunung Sari, Kecamatan Gunung Sari, menemukan potongan tubuh korban yang mengenaskan. Mereka langsung melaporkan penemuan tersebut kepada pihak kepolisian.

Kapolsek Pabuaran, Iptu Suwarno, membenarkan penemuan mayat tersebut. Jenazah SA kemudian dibawa ke RS Bhayangkara, Kota Serang, untuk dilakukan autopsi. Polisi juga melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mencari potongan tubuh korban lainnya.

Penemuan mayat tersebut tentu mengegerkan warga Desa Gunung Sari. Kejadian ini menimbulkan rasa takut dan keprihatinan di masyarakat, karena kekejaman yang dilakukan pelaku.

Motif Pembunuhan

Motif pembunuhan yang dilakukan ML adalah penolakan untuk bertanggung jawab atas kehamilan korban. SA yang meminta ML untuk menikahinya, ditolak mentah-mentah oleh pelaku. Hal ini memicu kemarahan dan emosi ML yang berujung pada tindakan pembunuhan keji tersebut.

Kasus ini menjadi sorotan karena kekejaman yang dilakukan pelaku. Tindakan mutilasi menunjukkan tingkat brutalitas yang tinggi. Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan apakah ada motif lain di balik pembunuhan tersebut.

Kasus ini juga menyoroti pentingnya peran keluarga dan masyarakat dalam mencegah terjadinya kekerasan terhadap perempuan. Perlu ada upaya bersama untuk memberikan edukasi dan perlindungan kepada perempuan, khususnya yang menghadapi masalah kehamilan di luar nikah.

Semoga kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua, agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Penting untuk senantiasa menghargai kehidupan dan menghormati hak-hak asasi manusia.

Saat ini, pelaku telah ditahan dan akan diproses secara hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Proses hukum yang adil dan transparan diharapkan dapat memberikan keadilan bagi korban dan keluarganya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *