Pada kuartal pertama 2025, Tokopedia dan TikTok Shop mengalami lonjakan transaksi yang luar biasa, mencapai 24 kali lipat dibandingkan periode sebelumnya. Sukses ini bukan sekadar hasil promosi, melainkan transformasi belanja online yang memanfaatkan kekuatan konten video.
Short video dan live streaming kini menjadi bagian integral dari platform e-commerce. Platform ini bukan hanya tempat jual beli, tetapi juga ruang interaksi visual yang menekankan edukasi, kepercayaan, dan kreativitas digital. Tokopedia dan TikTok Shop merespon tren ini dengan meluncurkan program Creators Lab.
1. Konten Video: Penggerak Lonjakan Transaksi
Tren penggunaan konten video untuk meningkatkan penjualan sangat konsisten dalam beberapa tahun terakhir. Kampanye Ramadan Ekstra Seru, misalnya, mencatat lonjakan transaksi di TikTok Shop hingga 24 kali lipat selama sesi live streaming sahur.
Tagar #BeliLokal dan #PromoGuncang berkontribusi lebih dari 90% total transaksi pada kuartal tersebut. Hal ini menunjukkan betapa efektifnya konten video dalam mendorong pembelian impulsif.
“Lonjakan transaksi menunjukkan makin banyak masyarakat berbelanja online setelah menonton konten video dari kreator sehingga edukasi soal #BelanjaAman jadi makin krusial untuk memperkuat perlindungan konsumen,” ungkap Melissa Siska Juminto, Presiden Direktur Tokopedia dan TikTok E-commerce, pada Rabu (23/4/2025) di Sulawesi Selatan.
Teknologi algoritma berperan penting dalam menyajikan konten yang relevan kepada pengguna. TikTok, misalnya, mampu menampilkan produk UMKM kepada audiens yang tepat, memadukan unsur hiburan dan dorongan untuk membeli secara alami.
2. Creators Lab: Memberdayakan Kreator Konten
Creators Lab adalah program edukasi berbasis teknologi yang dirancang untuk melatih kreator konten agar berperan aktif dalam ekosistem digital. Pelatihannya tidak hanya seputar teknis pembuatan video, tetapi juga mencakup afiliasi, personal branding, dan etika rekomendasi produk.
Kurikulum digital Creators Lab terintegrasi dengan data pengguna dan tren konten di TikTok, sehingga pelatihan menjadi lebih relevan dan kontekstual. Program ini juga menekankan pentingnya keamanan belanja, seperti mengenali label “Power Shop” atau “Mall”, membaca ulasan, dan memeriksa izin edar produk.
Kerja sama dengan Kemenparekraf dan Kemenekraf menargetkan kelompok potensial seperti mahasiswa dan ibu rumah tangga melalui program “Emak-emak Melek Teknologi” (Emak-emak Matic).
“Bersama sejumlah mitra, seperti Tokopedia dan TikTok Shop, kami menargetkan memberdayakan 10.000 perempuan dan generasi muda hingga akhir tahun melalui program Emak-emak Matic,” jelas Teuku Riefky Harsya, Menteri Ekonomi Kreatif Republik Indonesia sekaligus Kepala Badan Ekonomi Kreatif, dalam salah satu sesi workshop Creators Lab.
3. Kampanye #BelanjaAman: Mengutamakan Keamanan dan Kepercayaan
Meningkatnya aktivitas belanja online membawa tantangan keamanan dan kenyamanan konsumen. Kampanye #BelanjaAman dari Tokopedia dan TikTok Shop hadir untuk menjawab tantangan ini.
Algoritma TikTok Shop tidak hanya mengatur urutan konten, tetapi juga menilai kredibilitas kreator dan penjual berdasarkan riwayat kinerja, kualitas ulasan, dan tingkat interaksi konsumen. Label “Power Shop” dan “Mall” membantu konsumen mengidentifikasi toko terpercaya.
Fitur ulasan dan sistem rating terus diperbarui untuk memastikan transparansi dan pengalaman belanja yang positif. Para kreator juga berperan sebagai agen literasi digital, dibekali pengetahuan untuk mengenali toko terpercaya dan memberikan rekomendasi yang bertanggung jawab.
Melalui optimalisasi konten video dan kampanye #BelanjaAman, Tokopedia dan TikTok Shop berupaya menciptakan pengalaman belanja online yang aman dan terpercaya. Inisiatif seperti ini krusial untuk membangun ekosistem digital yang lebih baik di masa depan.
Kesimpulannya, kolaborasi Tokopedia dan TikTok Shop menunjukkan potensi besar konten video dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital. Dengan program-program seperti Creators Lab dan kampanye #BelanjaAman, mereka membangun ekosistem yang inklusif, aman, dan berkelanjutan, memberdayakan kreator konten dan melindungi konsumen.