Dana Moneter Internasional (IMF) menunjuk Ron van Rooden sebagai kepala misi untuk Suriah pada Rabu, 23 April 2025. Ini merupakan langkah signifikan setelah 14 tahun absennya perwakilan resmi IMF di negara tersebut, sejak konflik berdarah meletus pada 2011.
Pengumuman tersebut disampaikan Menteri Keuangan Suriah, Mohammed Yosr Bernieh, melalui pernyataan tertulis setelah pertemuan penting di Washington, D.C. Penunjukan ini atas permintaan pemerintah Suriah, yang kini dipimpin pemerintahan transisi pasca-lengsernya Bashar al-Assad.
1. Latar Belakang Penunjukan Kepala Misi IMF di Suriah
Penunjukan Ron van Rooden merupakan respons atas permintaan Suriah untuk mempercepat pemulihan ekonomi yang hancur akibat konflik. Sejak misi terakhir IMF pada akhir 2009, Suriah terputus dari kerja sama langsung dengan IMF.
Konflik tersebut menyebabkan krisis kemanusiaan dan memicu sanksi internasional yang memperparah kondisi ekonomi. Van Rooden, seorang ekonom berpengalaman, akan memimpin upaya IMF untuk mengevaluasi kebutuhan ekonomi Suriah dan merumuskan rekomendasi kebijakan.
“Ini adalah langkah penting untuk membangun kembali kepercayaan dan kerja sama dengan komunitas internasional,” kata Bernieh dalam unggahan LinkedIn-nya, seperti dilansir Reuters.
2. Upaya Reintegrasi Suriah ke Sistem Keuangan Global
Pemerintahan transisi Suriah berupaya keras menjalin hubungan diplomatik dan ekonomi dengan dunia internasional. Delegasi Suriah, termasuk Bernieh dan Gubernur Bank Sentral Abdelkader Husrieh, menghadiri pertemuan IMF-Bank Dunia, menandai kehadiran pertama Suriah dalam dua dekade.
Kehadiran ini menunjukkan komitmen untuk mengakhiri isolasi ekonomi. Namun, tantangan besar masih menanti, termasuk sanksi Barat yang masih berlaku. “Kami membutuhkan dukungan finansial dan teknis untuk membangun kembali Suriah, tetapi ini memerlukan koordinasi dengan mitra internasional,” ujar seorang pejabat Suriah anonim, dikutip dari Yahoo News.
IMF diharapkan memfasilitasi akses Suriah ke sumber daya seperti Special Drawing Rights (SDR). Namun, persetujuan dari anggota IMF, termasuk Amerika Serikat, tetap menjadi hambatan utama.
3. Dampak Potensial bagi Pemulihan Ekonomi Suriah
Kepala misi IMF diharapkan membantu Suriah merancang kebijakan ekonomi berkelanjutan, termasuk reformasi fiskal dan moneter untuk menstabilkan mata uang dan mengendalikan inflasi. Kerja sama dengan IMF akan fokus pada pemulihan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat Suriah.
IMF juga dapat memberikan bantuan teknis untuk memperkuat institusi keuangan Suriah. Keberhasilan misi ini bergantung pada stabilitas politik dan kemampuan pemerintahan transisi untuk mendapatkan kepercayaan internasional. “Kami optimistis bahwa dialog dengan IMF akan membuka peluang baru bagi Suriah,” kata Bernieh.
Secara keseluruhan, penunjukan kepala misi IMF menandai babak baru bagi Suriah dalam upaya pemulihan ekonomi dan reintegrasi ke dalam sistem keuangan global. Namun, jalan menuju pemulihan ekonomi penuh masih panjang dan penuh tantangan, memerlukan kerja sama dan komitmen dari semua pihak yang terlibat.