Berita  

Puting Beliung Tapanuli Utara: Puluhan Rumah Rusak, Jalan Tertimbun Longsor

Mediakabar.com | Portal Berita Terfaktual

Hujan deras disertai angin puting beliung menerjang Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatra Utara, pada Senin (21/4) sekitar pukul 15.15 WIB. Peristiwa ini mengakibatkan kerusakan pada puluhan rumah dan terputusnya akses jalan akibat tanah longsor.

Menurut Kasi Humas Polres Taput, Aiptu Walpon Baringbing, hujan deras dan angin puting beliung datang secara tiba-tiba. Data sementara yang dihimpun kepolisian mencatat 20 unit rumah rusak di Kecamatan Sipoholon dan Kecamatan Tarutung. Kerusakan terparah terjadi di Kecamatan Tarutung, dengan 17 rumah yang terdampak.

Lokasi-lokasi yang terdampak meliputi Dusun Partangga, Desa Hutauruk (Kecamatan Sipoholon), dan Dusun Pardangguran, Desa Hutagalung, serta Desa Parbubu (Kecamatan Tarutung). Di Kecamatan Sipoholon sendiri, terdapat tiga rumah yang mengalami kerusakan.

Selain kerusakan rumah, angin puting beliung dan hujan deras juga memicu tanah longsor, menyebabkan terputusnya akses jalan di beberapa titik. Petugas saat ini sedang berupaya membersihkan material longsor dengan bantuan alat berat.

Aiptu Walpon menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa akibat peristiwa tersebut. Namun, petugas kepolisian masih berada di lapangan untuk melakukan pendataan lebih lanjut dan memastikan tidak ada kerusakan lain yang belum teridentifikasi.

Dampak Puting Beliung di Tapanuli Utara

Bencana alam ini menimbulkan dampak yang cukup signifikan bagi masyarakat Tapanuli Utara. Selain kerusakan rumah, putusnya akses jalan menghambat aktivitas ekonomi dan sosial warga setempat. Perbaikan infrastruktur jalan dan rumah warga yang rusak membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit.

Kerusakan rumah diperkirakan mencapai puluhan unit, sebagian besar mengalami kerusakan ringan hingga sedang. Namun, ada kemungkinan jumlah rumah yang rusak akan bertambah setelah petugas kepolisian menyelesaikan pendataan di lapangan.

Putusnya akses jalan juga menyulitkan proses evakuasi dan penyaluran bantuan bagi warga terdampak. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi pemerintah daerah dan instansi terkait untuk segera mengatasi masalah tersebut.

Upaya Penanganan Bencana

Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara dan instansi terkait, termasuk kepolisian, telah bergerak cepat untuk menangani dampak bencana ini. Proses pembersihan material longsor sedang dilakukan dengan mengerahkan alat berat. Bantuan logistik dan medis juga disalurkan kepada masyarakat yang terdampak.

Selain upaya pembersihan material longsor, pemerintah juga perlu melakukan asesmen kerusakan secara menyeluruh untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam proses pemulihan. Hal ini meliputi perbaikan rumah warga yang rusak, perbaikan infrastruktur jalan, dan pemberian bantuan kepada korban terdampak.

Kejadian ini juga menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Pentingnya sistem peringatan dini yang efektif dan edukasi kepada masyarakat tentang mitigasi bencana perlu ditingkatkan agar kejadian serupa dapat dihindari atau dampaknya dapat diminimalisir.

Walaupun tidak ada korban jiwa, peristiwa ini seharusnya menjadi pembelajaran berharga untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam di masa mendatang. Perbaikan infrastruktur dan sistem peringatan dini menjadi kunci dalam meminimalisir dampak bencana serupa.

“Atas peristiwa itu tidak ada korban jiwa. Namun jumlah rumah yang mengalami kerusakan untuk sementara data yang dihimpun petugas kepolisian semua 20 unit rumah. Saat ini petugas kepolisian masih di lapangan untuk mencari apakah masih ada kerusakan yang lain akibat angin puting beliung tersebut,” kata Aiptu Walpon Baringbing.

Informasi lebih lanjut mengenai bantuan dan perkembangan penanganan bencana dapat diperoleh dari instansi terkait di Kabupaten Tapanuli Utara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *